Pemerintah Kota Cimahi kelimpungan mengatasi masalah pengelolaan sampah yang dihasilkan rumah tangga karena masih bergantung pada peran dari TPA Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Nomor: 6174/PBLS.04/DLH membatasi pembuangan sampah dari daerah ke TPA Sarimukti berdasarkan tonase.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada aturan tersebut, Kota Cimahi mendapatkan jatah 1.668,24 ton per dua minggu atau sekitar 119,16 ton per hari yang diizinkan dibuang ke TPA Sarimukti. Sementara Kota Cimahi sendiri per harinya memproduksi sampah hingga 250 ton.
"Memang jatah itu dibatasi, jadi ada masalah sehingga menimbulkan tumpukan di TPS. Dengan pola sekarang, konversi dari ritase jadi tonase kalau dirata-ratakan kita hanga dapat jatah 13 ritase dari 17 ritase," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).
Saat ini pihaknya terus berupaya mengatasi masalah sampah sisa pembuangan ke TPA Sarimukti. Di antaranya melalui pengadaan Refuse-Derived Fuel (RDF) di wilayah Melong, Kecamatan Cimahi Selatan.
"Selama ini kan kita mengandalkan TPST Sentiong, kapasitasnya itu per hari hanya 50 ton, itu juga belum optimal baru bisa 10 ton per hari. Makanya kita berencana akan mengelola 10 ton sampah jadi RDF di Melong," kata Chanifah.
Selain itu, pihaknya akan menambah kapasitas TPST Sentiong dari 50 ton per hari menjadi 75-80 ton per hari. Penambahan kapasitas pengolahan sampah di TPST Sentiong akan didanai oleh APBN melalui skema pembiayaan World Bank.
"Jadi penambahan kapasitas TPST Sentiong ini lewat program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP). Arahan dari Kementerian PU hanya bisa di angka 75 ton, kalau kita inginnya 50 ton.
"Jadi kita akan tingkatkan kapasitasnya. Kami inginnya 100 tapi dari Kemen PU diangka 75-80 ton yang awalnya 50 ton kapasitas pengolahannya. Butuh waktu baru taun depan mereka kerjakan sekarang persiapan lelang. Sekarang operasional belum optimal, baru 5-10 ton aja," kata Chanifah.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Cimahi juga meminta peran dari masyarakat untuk bisa melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Pemilahan diharapkan bisa mengurangi timbulan sampah.
"Ayo masyarakatnya sama-sama berperan lewat pemilahan sampah, semakin banyak yang dipilah timbulannya akan semakin berkurang," kata Chanifah.
(sud/sud)










































