Pemerintah Dampingi Korban Dugaan Pelecehan Anggota DPRD Cirebon

Pemerintah Dampingi Korban Dugaan Pelecehan Anggota DPRD Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Senin, 09 Des 2024 13:00 WIB
Pelecehan Seksual
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: iStock)
Cirebon -

Kasus dugaan pelecehan yang menyeret anggota DPRD Cirebon berinisial MJ berlanjut. Pemerintah Kabupaten Cirebon turun tangan melakukan pendampingan terhadap korban.

Pendampingan dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlingungan Anak (DPPKBP3A). Kepala DPPKBP3A, Eni Suhaeni menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait korban berinisial I yang kini berada di rumah aman.

"Kami dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) segera merespons laporan ini untuk memberikan layanan yang dibutuhkan," ujar Eni, Minggu (8/12) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eni menjelaskan bahwa tahap awal penanganan adalah melakukan asesmen untuk mengidentifikasi data pribadi korban dan masalah yang dihadapi.

"Meskipun kasus ini sudah mencuat di media sosial, kami tetap melakukan asesmen mendalam untuk memastikan langkah pendampingan yang tepat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun menawarkan berbagai layanan, mulai dari pendampingan laporan ke pihak kepolisian, visum dan pemeriksaan kesehatan, hingga bantuan psikolog dan pengacara.

"Jika korban memerlukan pendampingan psikologis atau hukum, kami sudah menyiapkan tenaga ahli yang berkompeten," tambah Eni.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang mendukung pemberdayaan korban di masa depan jika diperlukan. "Kami ingin korban tetap berdaya. Jika korban membutuhkan pelatihan keterampilan tertentu, kami akan memfasilitasi sesuai kebutuhan," katanya.

Meskipun kejadian tindak pelecehan tersebut berada di wilayah Kabupaten Cirebon, namun korban tercatat sebagai warga Kota Cirebon. Maka dari itu Kabupaten Cirebon akan berkoordinasi dengan pihak terkait di tingkat kota.

"Kami sudah melakukan asesmen awal dan akan terus memantau perkembangan kasus ini melalui koordinasi lintas instansi," terang Eni.

Saat bertemu langsung dengan korban, Eni menjelaskan saat ini kondisi psikologis korban masih terganggu akibat perlakuan tindak pelecehan tersebut.

"Semoga proses ini bisa berjalan lancar, dan korban mendapatkan keadilan serta pemulihan yang maksimal," tutup Eni.

Kasus ini terus mendapat perhatian masyarakat, khususnya terkait dugaan keterlibatan anggota DPRD yang seharusnya menjadi teladan.

Anggota DPRD Cirebon Membantah

Sementara itu, MJ secara terbuka membantah tuduhan pelecehan yang dilaporkan oleh seorang wanita, dan menyatakan siap menghadapi seluruh tahapan proses hukum.

"Siang tadi saya dilaporkan oleh seseorang di Polresta Cirebon. Namun, saya tegaskan bahwa saya tidak melakukan apa yang dituduhkan," kata MJ, Sabtu (7/12/2024).

MJ mengakui dan membenarkan pertemuannya dengan tiga orang SPG pada Jumat (6/12) setelah salat Jumat. Menurutnya, pertemuan tersebut terjadi ketika ia sedang berjalan dari masjid menuju kantor DPRD. Ketiga SPG itu mendekatinya dan kemudian mengikuti MJ ke ruang fraksi Demokrat untuk menawarkan produk.

"Saat itu, di ruangan fraksi, ada lima orang, termasuk saya, rekan saya, dan tiga SPG tersebut. Saya tidak merasa melakukan apa yang dituduhkan," tegas MJ.

MJ juga menyoroti soal unggahan korban di media sosial yang menyertakan foto dirinya dengan atribut partai.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa kejadian ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai. Foto yang diunggah seolah-olah mencerminkan keterlibatan partai, padahal ini adalah pribadi," ujarnya.




(dir/dir)


Hide Ads