.webp)
Kasus dugaan pelecehan yang melibatkan seorang anggota DPRD Kabupaten Cirebon semakin memanas setelah korban secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian pada Sabtu (7/12/2024).
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon, Yuki Eka Bastian memberikan pernyataan resmi terkait langkah yang akan diambil oleh pihaknya. "Kami akan segera mengonfirmasi kedua belah pihak, baik korban maupun terduga pelaku," ujar Yuki.
Namun, ia menegaskan bahwa BK baru akan mulai menindaklanjuti kasus ini pada Senin mendatang, mengingat saat ini masih hari libur. BK menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah dalam menangani kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan mencari tahu apakah ada saksi saat kejadian. Tidak bisa hanya melihat dari satu sisi, seperti yang diposting oleh korban," tambahnya.
BK berjanji untuk menangani kasus ini secara objektif dan memastikan bahwa proses penyelesaian berjalan adil. Harapan besarnya adalah kejadian serupa tidak terulang lagi, sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga kehormatan institusi DPRD.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban, Yudia Alamsyah menyatakan pihak korban berencana melayangkan surat kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon dan meminta perlindungan dari instansi terkait.
"Kami berharap polisi segera bertindak agar kasus ini tidak semakin liar. Tindakan seperti ini jelas tidak mencerminkan seorang wakil rakyat dan harus ditindak tegas," tegas Yudia.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat dugaan pelecehan dilakukan oleh seorang pejabat piblik. Hingga kini, proses hukum masih terus berjalan, dan menunggu langkah konkret dari DPRD Kabupaten Cirebon.
(sud/sud)
