Cikuya merupakan destinasi wisata andalan bagi Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Di objek wisata tersebut, terdapat ratusan ekor kura-kura. Hewan-hewan itu lah yang menjadi primadona dari objek wisata Cikuya.
Kura-kura di objek wisata tersebut merupakan kura-kura jenis Amyda Cartilaginea atau bulus. Kura-kura itu merupakan jenis kura-kura bertempurung lunak.
Konon, kura-kura yang ada di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang itu sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Namun belum diketahui secara pasti sejak tahun berapa kura-kura tersebut mulai ada di desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan cerita yang beredar di tengah masyarakat, kemunculan kura-kura itu erat kaitannya dengan kisah seorang tokoh bernama Jaka Saliwa di masa lalu.
Kisah tersebut berawal saat Jaka Saliwa diminta oleh ayahnya untuk berguru kepada seorang ulama. Dalam kisah ini, Jaka Saliwa sendiri digambarkan sebagai seorang sosok yang memiliki wajah berwarna hitam dan putih.
"Jadi Jaka Saliwa itu wajahnya yang sebelah hitam dan sebelah putih sejak lahir," kata anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Belawa, Arif saat berbincang dengan detikJabar di objek wisata Cikuya, baru-baru ini.
Selama perjalanannya menimba ilmu kepada seorang ulama, Jaka Saliwa pun berharap agar wajahnya bisa normal seperti orang-orang pada umumnya. Namun, harapan Jaka Saliwa tidak terlaksana.
Setelah berguru kepada seorang ulama, wajahnya tidak kunjung berubah. Seakan putus asa, Jaka Saliwa kemudian merobek sebuah kitab yang dia pelajari.
"Jaka Saliwa merasa frustasi karena wajahnya tidak berubah. Karena frustasi, Jaka Saliwa kemudian merobek kitab yang dipelajarinya," kata Arif.
Kitab yang dirobek oleh Jaka Saliwa itu pun konon berubah menjadi kura-kura dan juga mata air. Kisah itu lah yang menurut masyarakat setempat menjadi awal mula munculnya kura-kura di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
"Kitab yang dirobek itu kemudian berubah menjadi kura-kura dan mata air yang ada," ucap Arif.
Saat ini, di Desa Belawa setidaknya ada ratusan ekor kura-kura berusia dewasa. Sementara untuk anak kura-kura atau tukik, saat ini jumlahnya mencapai ribuan.
Kura-kura dewasa maupun tukik itu bisa dijumpai di objek wisata Cikuya Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Ketua Pokdarwis Desa Belawa, Eman menyebut kura-kura yang ada di objek wisata Cikuya Desa Belawa itu merupakan kura-kura jenis Amyda Cartilaginea.
"Kura-kura yang ada di Belawa ini termasuk Amyda Cartilaginea. Tapi bahasa lokalnya disebut bulus. Kalau masyarakat Belawa menyebutnya kuya," kata Eman.
Saat ini, di objek wisata Cikuya setidaknya ada sekitar 200 - 300 ekor kura-kura dengan usia mulai dari satu tahun hingga 30 tahun. Kura-kura yang ada di objek wisata tersebut pun memiliki ukuran yang bervariatif tergantung dengan usianya masing-masing.
(dir/dir)