Cikuya merupakan salah satu destinasi wisata yang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Saat ini, di objek wisata tersebut terdapat ratusan ekor kura-kura jenis Amyda Cartilaginea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bulus.
Selain sebagai objek wisata, Cikuya yang ada di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon ini juga merupakan tempat konservasi kura-kura.
Proses perawatan hingga perkembanganbiakan kura-kura dilakukan di tempat ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya pelestarian kura-kura yang ada di Desa Belawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, objek wisata Cikuya ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Belawa. Arif, salah satu anggota dari Pokdarwis yang mengelola objek wisata tersebut menjelaskan bagaimana proses perkembanganbiakan kura-kura di lokasi tersebut.
Pria yang akrab disapa Awod itu menjelaskan, dalam satu tahun kura-kura jenis bulus ini bisa bertelur sebanyak dua kali. Setiap kali ingin bertelur, kura-kura itu akan naik ke darat dan mencari tempat untuk bertelur.
![]() |
Untuk kura-kura dewasa, dalam sekali bertelur mereka bisa menghasilkan 15 - 17 butir telur. Sedangkan untuk kura-kura yang baru pertama kali bertelur, hewan tersebut bisa menghasilkan 7 - 8 butir telur.
Setiap kali ada kura-kura yang bertelur, petugas di objek wisata Cikuya akan memindahkan telur-telur tersebut ke ruang penetasan. "Proses penetasan telur kura-kura itu berlangsung selama 100 hari," kata Arif.
Setelah berhasil menetas, anak kura-kura atau yang biasa disebut tukik kemudian akan dipindahkan ke kolam khusus. Saat ini, kata Arif, tercatat ada sekitar ribuan ekor tukik.
"Dari Januari sampai Mei, kita punya sebanyak 2.242 tukik," ucap Arif.
Menurut Arif, bukan hal mudah untuk membesarkan tukik-tukik tersebut. Bahkan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola objek wisata Cikuya dalam upaya pelestarian kura-kura di Desa Belawa.
"Kendala kita itu dari mulai penetasan untuk sampai ke dewasa. Karena untuk sampai ke usia lima bulan itu rawan kematian," kata Arif.
Berusia Puluhan Tahun
Di objek wisata Cikuya terdapat dua kolam yang digunakan untuk menampung kura-kura. Satu kolam diperuntukkan bagi kura-kura dewasa, sementara satu kolam lainnya untuk anak kura-kura atau tukik.
![]() |
Saat ini, setidaknya ada sekitar 200 - 300 ekor kura-kura dengan usia mulai dari satu tahun hingga 30 tahun. Jumlah tersebut belum termasuk anak kura-kura atau tukik.
Untuk kura-kura yang berukuran besar, saat ini di objek wisata Cikuya terdapat sekitar lima ekor dengan usia sekitar tiga puluh tahun.
"Untuk sekarang, kura-kura yang ukurannya besar kita punya lima. Umurnya sudah 30 tahun. Kalau usianya sendiri kura-kura ini bisa sampai ratusan tahun," kata Arif.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Belawa, Eman menjelaskan, untuk pakannya sendiri kura-kura yang ada di objek wisata Cikuya ini diberi makan daging ayam mentah. Selain daging ayam, sesekali kura-kura tersebut juga diberi makan singkong mentah.
Hampir setiap hari, pengelola objek wisata Cikuya harus menyediakan setidaknya 7 Kilogram daging ayam mentah untuk memenuhi kebutuhan makan ratusan ekor kura-kura dewasa.
"Saat ini (pakannya) sekitar 7 Kilogram ayam setiap hari. Itu untuk (kura-kura) yang dewasa. Belum untuk yang tukik," kata Eman.
(dir/dir)