Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tancap gas untuk meracik formula, agar investor berdatangan menanamkan modalnya guna mendorong kemajuan perekonomian.
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyatakan, saat ini pihaknya sudah memetakan segala potensi, peluang hingga masalah lainnya terkait iklim investasi.
"Fokus terhadap bagaimana kita memetakan potensi, peluang, kemudian kendala untuk pembangunan peningkatan investasi di Kabupaten Cirebon," ujarnya, Rabu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyampaikan, agar hal tersebut dipetakan. Sehingga, jika kita sudah memahami apa potensi dan masalahnya, apa yang harus kita lakukan, maka kita bisa (sampaikan) ke pemerintah pusat, provinsi, atau bahkan kita misalnya memasarkan investasi, bisa kita segerakan," ujarnya.
Ia juga telah menyusun rencana untuk menggelar rapat kecil mengenai potensi, hingga masalah investasi di Kabupaten Cirebon. Rapat kecil tersebut, dikatakan Wahyu, diharapkan bisa menemukan formula pas demi mendongkrak investasi di wilayahnya.
"Asumsi ketika investasi meningkat, berati perekonomian kita juga bergulir," tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon pada tahun 2023 sekitar 4,75 persen. Melalui upaya yang dilakukan, diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon bisa tumbuh hingga lima persen lebih.
Selain pemetaan iklim investasi, lanjut dia, hal yang juga menjadi fokus Pemkab Cirebon adalah soal penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Simultan dengan itu adalah RTRW kita selesaikan, tetapi tindak lanjut RTRW kita juga siapkan. Jangan sampai RTRW selesai, tapi kita belum siap dengan rencana detail dari selesainya RTRW itu," tegasnya.
Ia pun menegaskan, pengecekan berkala realisasi anggaran pun perlu dilakukan. Menurut Wahyu, pengecekan realisasi anggaran tersebut berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon.
"Karena, kalau misal realisasi anggaran kita sesuai dengan target, maka berpengaruh terhadap stimulan pertumbuhan ekonomi juga. Karena kalau kita menjaga realisasi anggaran, baik infrastruktur maupun berbagai kegiatan lainnya, artinya pergerakan ekonomi bergulir," kata Wahyu.
(mso/mso)