Mayor Tan Tjin Kie lahir 1853 dan wafat pada tahun 1919, merupakan saudagar Tiongkok yang hidup di Cirebon pada masa Hindia Belanda. Dikenal sebagai sosok yang memiliki harta kekayaan yang banyak serta pengaruh yang sangat kuat.
"Tokoh Tionghoa Cirebon yang memiliki banyak pabrik gula di Cirebon. Bisa dikatakan orang super kaya di Cirebon," tutur pegiat sejarah dari komunitas Cirebon History Putra Lingga Pamungkas belum lama ini.
Untuk lebih jelasnya, berikut detikJabar rangkum beberapa fakta mengenai sosok Mayor Tjan Tjin Kie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sosok yang dermawan dan penuh toleransi
Mayor Tan Tjin Kie merupakan orang Tionghoa yang memiliki pengaruh besar di Cirebon. Ia dikenal sebagai sosok yang dermawan serta penuh toleransi, ini dibuktikan dengan dibangunnya berbagai macam fasilitas umum seperti rumah sakit dan masjid.
"Beliau mendirikan beberapa fasilitas umum, seperti klinik yang sekarang jadi rumah sakit Waled, rumah sakit Gunung Jati dan masjid Nona, bisa dibilang jasanya Mayor Tan Tjin Kie besar banget untuk pembangunan di Cirebon," tutur Lingga.
Bahkan beliau juga dikenal sebagai pelindung cagar budaya jawa. "Makanya banyak sekali koleksi beliau seperti gamelan, wayang dan lain sebagainya. Walaupun etnis Tionghoa tapi beliau mencintai budaya lokal," tutur Lingga.
2. Punya banyak pabrik gula
Dalam catatan Lingga, Mayor Tan Tjin Kie memiliki beberapa pabrik gula, seperti pabrik gula Leuweunggajah, pabrik gula Kalitanjung, dan Pabrik Tjikantjas yang terletak di wilayah Beber, Kabupaten Cirebon.
![]() |
"Setidaknya beliau memiliki banyak pabrik gula seperti di Ciledug, Pabuaran, Waled, Kalimaro, dan Leuweunggajah. Bisa dikatakan orang super kaya di Cirebon," tutur Lingga.
Menurut Lingga, banyaknya pabrik gula tersebut menghantarkan keluarga Tan Tjin Kie menjadi keluarga yang kaya raya, dari hasil pabrik gula tersebut, beliau membangun berbagai macam bangunan yang megah.
Salah satu pabrik gula yang masih dapat dilihat sisa bangunannya adalah pabrik gula Leuweunggajah yang terletak di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon.
3. Membangun banyak rumah
Sebagai sosok crazy rich, Mayor Tan Tjin Kie membangun banyak rumah sebagai tempat tinggal, seperti Istana Binarong, Istana Huiz Karanganom, rumah Pasuketan, rumah Kalitanjung dan rumah pesisir.
"Beliau memiliki banyak sekali rumah di Cirebon, seperti rumah pesisir yang sekarang dijadikan sekolah Santa Maria," tutur Lingga.
Diceritakan Lingga, untuk istana Binarong, dahulu digunakan sebagai tempat tinggal Mayor Tan Tjin Kie. Namun, sekarang istana Binarong tersebut sudah tidak ada lagi, hanya tersisa sebuah pohon langka bernama pohon baubab yang ditanam oleh Mayor Tan Tjin Kie.
"Sekarang memang bentuk bangunannya sudah tidak ada hanya tersisa sebuah pohon langka dari Madagaskar yang ditanam oleh Mayor Tjan Tjin Kie," tutur Lingga.
Padahal, menurut Lingga, saat masih berdiri, Istana Binarong merupakan istana yang sangat mewah, mirip seperti Istana Bogor. Sedangkan untuk Huiz Karanganom yang terletak di Jalan Karanggetas, Kota Cirebon, sekarang kondisinya sudah hancur dan berubah menjadi pusat perbelanjaan.
4. Dimakamkan 40 hari setelah meninggal
Mayor Tan Tjin Kie wafat pada 13 Februari 1919, tetapi dimakamkan 40 hari kemudian, tepatnya pada tanggal 2 April 1919. "Jadi ada jeda meninggal dan pemakaman itu ada jeda hampir satu setengah bulan, saking banyak yang melayatnya," tutur Lingga.
Menurut Lingga, pada saat meninggal berbagai macam kalangan datang untuk melayat Mayor Tan Tjin Kie, dari mulai kalangan bangsawan keraton, jenderal Tiongkok, pejabat Hindia Belanda, hingga rakyat biasa. Prosesi pemakamannya pun dianggap sebagai prosesi pemakaman paling mahal di Jawa.
![]() |
5. Dimakamkan di Dukuh Semar
Untuk makamnya sendiri, terletak di Dukuh Semar, Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Menurut Lingga, dahulu di wilayah tersebut terdapat pemakaman keluarga.
Namun karena pembangunan, makam Mayor Tan Tjin Kie sudah hancur dan tidak dapat dilihat lagi.
"Makamnya ada di atas perumahan penduduk, sudah digusur, sudah hilang jejak, nggak ada satupun, sisa makamnya sudah diamankan di tempat kremasi yang ada di daerah Mundu," pungkas Lingga.
Itulah beberapa fakta menarik tentang sosok crazy rich asal Cirebon era Hindia Belnada, Mayor Tan Tjin Kie.
(dir/dir)