Halal bihalal merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan usai Lebaran. Tradisi ini biasa dilakukan dengan cara bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat.
Namun tradisi halal bihalal yang digelar oleh komunitas pecinta satwa di Kabupaten Majalengka dilakukan dengan cara tak biasa. Mereka membawa sejumlah satwa peliharaannya saat acara halal bihalal.
Kegiatan halal bihalal ini melibatkan sejumlah komunitas pecinta satwa. Acara tersebut dilaksanakan di lapangan GGM Majalengka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain halal bihalal, acara tersebut juga diisi kegiatan untuk mengedukasi masyarakat umum. Edukasi itu berupa pengenalan jenis-jenis satwa.
"Cara edukasinya sambil bawa satwa mengenalkan jenis reptil sama mamalia-mamalia yang lain seperti musang dan lain-lain," kata salah seorang peserta Ricky Ayub Khan, Sabtu (20/4/2024).
Dalam kesempatan tersebut juga, mereka memberikan edukasi cara bahaya gigitan satwa reptil. Pasalnya selama ini penanganan awal yang dilakukan oleh masyarakat kerap salah kaprah.
"Ya itu termasuk (edukasi bahaya ancaman reptil), bahaya tentang digigit ular, bahaya kena rabies semuanya kita pasti disampaikan," ujar dia.
"Cara yang baik dan benar itu contoh kita kegigit di telapak tangan atau di jari-jari, nah kita alangkah baiknya dipen kayak yang patah tulang, lalu jangan terlalu panik, terus minum air kelapa sama madu karena itu madu buat sistem imun, kelapa buat netralisir. Nah kalau udah kayak gitu terus bawa ke rumah sakit terdekat," sambungnya.
Ricky menyampaikan kegiatan kumpul bersama ini tak hanya dilakukan pada momen lebaran saja. Setiap minggunya mereka juga kerap melakukan kegiatan yang sama di ruangan terbuka.
"Dalam rangka sosialisasi tiap Minggu di lapangan terbuka kayak di GGM, Alun-alun Majalengka. Iya setiap Sabtu dan Minggu terjadwal," ucapnya.
Pantauan detikJabar di lokasi, kegiatan tersebut juga tampak disambut antusias oleh warga. Banyak masyarakat yang ikut foto bersama satwa bahkan sengaja mengendong satwa.
(mso/mso)