Jayadi (40) warga Dukuh Ngasinan, Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, Rembang tak menyangka jika batu yang dianggapnya bongpai atau nisan makam orang Tionghoa, ternyata merupakan sebuah prasasti penting.
"Sudah lama, setahu saya itu waktu masih SMP kelas 2. Di bawah situ kan kebun kakek saya. Tiap panen itu main ke sini duduk di situ (batu prasasti). Belum tahu kalau itu benda sejarah. Warga tahunya ya cuma bong (bongpai, nisan makam Tionghoa) gitu aja," ucap Jayadi seperti dikutip dari detikJateng.
"Ceritanya itu lucu, sekitar seminggunan, saya ngopi di atas, di tapaan Santibadhra," ujar Jayadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ia, menceritakan temuannya itu ke pemerhati sejarah Danang Swastika. Ia meyakinkan, jika yang batu yang dilihatnya itu bukan bongpai dan meminta Danang untuk melihat secara langsung.
![]() |
Ada dua batu dengan tulisan aksara Cina. Berukuran cukup besar. Batu pertama tingginya 144 sentimeter, panjangnya 190 sentimeter, dan setebal 81 sentimeter. Lalu batu yang kedua panjangnya 216 sentimeter, setinggi 110 sentimeter, dan tebalnya 105 sentimeter. Posisi kedua batu itu berdekatan, berjarak sekitar 20 meter. Di sekitarnya terdapat dua makam berlanggam Tionghoa, masih lengkap dengan bongpainya.
Temuan Penting
Danang mengatakan bahwa penemuan itu berawal dari diskusi ringan kala dirinya ngopi bareng Jayadi.
"Berawal dari kami biasa ngopi bareng di punden tapaan bersama Mas Jayadi. Dan dalam diskusi itu ternyata Mas Jayadi sebagai warga sini bercerita tentang aksara di batu. Waktu itu dugaan saya mungkin itu bongpai. Ternyata beliau mengatakan bahwa bukan. Akhirnya kita cek langsung ke lokasi dan dari pengamatan saya, ini bukan bongpai, ini prasasti," terang Danang saat diwawancarai di lokasi batu prasasti kuno, Dukuh Ngasinan.
"Bagi saya sebagai orang yang senang sejarah, ini merupakan temuan luar biasa yang harus segera saya laporkan ke dinas terkait. Dan alhamdulillah direspons dengan baik. Saya rasa ini merupakan temuan spektakuler bagi kesejarahan di Lasem maupun di Kabupaten Rembang. Karena ini bisa jadi satu-satunya prasasti yang ditemukan saat ini baik di Rembang mungkin di Jawa Tengah, bisa jadi di Indonesia sebagai kebanggaan bagi kami sebagai pelaku sejarah," imbuh Danang.
Dinas Kebudayaan Cek Lokasi
Sementara itu, pada Selasa (13/8), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang melakukan inventarisasi atau pendataan awal atas temuan batu diduga prasasti beraksara Cina itu.
Kepala Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya pada Dinbudpar Rembang Retna Dyah Radityawati, yang datang ke lokasi temuan mengatakan, atas temuan ini sudah dilaporkan ke Balai Pelestari Kebudayaan atau BPK.
Retna menambahkan, terkait upaya tindak lanjut ke depan nantinya, pembacaan ataupun pembersihan atas batu itu akan ditangani oleh tim ahli filolog aksara Cina dari BPK.
"Kalau kami lebih ke pendataan atau inventarisasi dulu, dokumentasi. Sebelumnya kan sudah ada laporan ke BPK dan BPK sudah ada tindak lanjut, nanti mau ke sini. Untuk pembacaan ataupun pembersihan selanjutnya nanti biar dilakukan oleh tim ahli dari BPK atau pun ahli filolog aksara Cina," terang Retna.
Artikel ini telah tayang di detikJateng dengan judul 2 Batu Diduga Prasasti Aksara Cina Ditemukan di Kebun Jati Rembang
(yum/yum)