Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna bersama unsur Forkopimda Ciamis dan pada pejabat Pemkab Ciamis melakukan napak tilas atau ziarah ke makam leluhur Galuh. Tradisi tahunan ini dilaksanakan setiap menjelang Hari Jadi Ciamis 12 Juni.
Tradisi ziarah ke makam leluhur Bupati Galuh Ciamis ini adalah salah satu ada inti saat HUT Ciamis. Tahun ini Ciamis berusia 382 tahun. Dalam tradisi itu, para pejabat mendengarkan sejarah singkat mengenai perjalanan Bupati Galuh kemudian tabur bunga dan doa bersama.
Peserta ziarah berkumpul di Pendopo Bupati Ciamis. Kemudian rombongan Pj Bupati Ciamis dan unsur Forkopimda Ciamis menggunakan Bus Wisata Gatrik mendatangi 6 titik makam Bupati Galuh. Diiringi juga dengan pejabat lainnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama makam Raden Adipati Ariya Panji Jaya Negara (1636-1678) di Ciwahangan Girang Desa Imbanagara Ciamis. Kedua, makam Raden Tumenggung Wiradikusuma (Bupati Galuh 1824-1829) di Cigadung Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis.
Ketiga, makam Raden Adipati Adikusuma (1819-1839) di Gunung Galuh Kelurahan Sindangrasa. Keempat, makam Raden Adipati Arya Kusumahdiningrat (Bupati Galuh tahun 1839-1886) di Jambansari Selagangga Kecamatan Ciamis.
Kelima malam Raden Adipati Kusumah Subrata (Bupati Galuh 1886-1915) di Makam Gunung Sukasirna Ciamis dan keenam Astana Gede Kawali yang merupakan tempat peninggalan Kerajaan Galuh.
Di setiap titik makam Bupati Galuh, satu persatu melakukan tabur bunga. Dimulai dari Pj Bupati Ciamis, kemudian Ketua DPRD Ciamis, Kapolres, Kodim, Sekda dan unsur Forkopimda lainnya. Para peserta mengikuti tradisi ziarah ini dengan khidmat.
"Ini dalam rangka menghormati leluhur kita. Bagi saya sendiri sebagai orang yang baru di Ciamis lebih jauh belajar sejarah tentang Ciamis," ujar Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna.
Engkus menilai Ciamis ini memiliki sejarah yang luar biasa. Salah satunya Kawali dengan Astana Gede merupakan peninggalan Kerajaan Galuh yang juga sebagai cikal bakal Ciamis.
"Astana Gede Kawali ini sangat erat kaitannya dengan Kerajaan Padjajaran," jelasnya.
Menurut Engkus, banyak hal positif yang dapat diambil dari Tradisi Napak Tilas atau Ziarah ke makam leluhur Galuh ini. Pemerintah saat ini tentunya dapat mencontoh kepahlawanan, perjuangan, religinya dari pada leluhur pendahulu.
"Mudah-mudahan kita bisa mengikutinya. Sehingga kalau Galuh pernah jaya, ya Ciamis juga harus jaya di era sekarang ini," tegasnya.
(sud/sud)