Masyarakat Kota Sukabumi punya ciri khas dan identitas penggunaan bahasa selain bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Bahasa ini disebut Sandi Widal atau basa Sani Widal.
Sandi Widal merupakan bahasa Sunda yang mengalami perubahan sandi huruf sebagai bahasa pergaulan masyarakat di wilayah Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
"Meskipun orang mengenalnya berasal dari Tipar akan tetapi pada masanya sempat menyebar ke wilayah lain, misalnya tahun 1980-1990 an para pemuda wilayah Sukaraja hingga Cireunghas juga menggunakan bahasa ini karena saat itu dianggap bahasa gaul," kata Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah kepada detikJabar, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, pola bahasa Sandi Widal tidak lepas dari bahasa Sunda. Perubahan itu khususnya diterapkan pada pelafalan fungsi huruf.
Contoh beberapa kata yang populer yaitu pabal yang berarti dahar (makan), gale artinya sare (tidur), roha atau loba (banyak), gaba atau saha (siapa), bipeung artinya hideung (hitam), norow artinya kolot (tua), harin atau balik (pulang/kembali), sero yang berarti gelo (gila), Nyaged berarti Asep (nama orang), dan nyohaw yang berarti obat.
Berikut ini rumus-rumus bahasa Sunda Widal:
Huruf B = huruf H
Huruf C = huruf J atau Z (huruf yang berbunyi mirip)
Huruf D = huruf P, F, V (huruf yang berbunyi mirip)
Huruf F = huruf D
Huruf G = huruf S
Huruf H = huruf B
Huruf J = huruf C
Huruf K = huruf N
Huruf L = huruf R
Huruf M = huruf Y
Huruf N = huruf K, Q, X (huruf yang berbunyi mirip)
Huruf P = huruf D
Huruf Q = huruf N
Huruf R = huruf L
Huruf S = huruf G
Huruf T = huruf W
Huruf V = huruf D
Huruf W = huruf T
Huruf X = huruf N
Huruf Y = huruf M
Huruf Z = huruf C
Sementara untuk huruf vocal A, I, U, E, EU dan O jika berada di pertengahan kalimat, akhir kata atau ejaan, maka mengikuti huruf konsonan. Namun jika berada di awal kata atau ejaan tunggal, menjadi nya (a), nyi (i), nyu (u), nyé (é), nyeu (eu) dan nyo (o).
Contoh kalimat populernya yaitu aya = nyama (ada), indit = nyikpiw (pergi), élég = nyérés (bercanda), dan olohok = nyorobon (bengong).
![]() |
"Untuk kata-kata tertentu seperti 'duit' tidak menjadi 'punyiw' tapi 'putiw', ada sisipan T untuk memudahkan seperti 'duit' yang dibaca 'duwit," jelas Irman.
Bagaimana detikers, sudah mulai memahami Sandi Widal ini dan cara menulisnya?
(orb/orb)