Kabupaten Pangandaran merupakan daerah pemekaran dari Ciamis. Pangandaran yang sudah berdiri 11 tahun ini mempunyai akulturasi budaya dengan wilayah Jawa Tengah. Maka tak heran jika sebagian warga Pangandaran menggunakan bahasa Jawa dan Sunda.
Ketua Lembaga Adat Pangandaran Erik Krisna Yudha mengatakan bahasa Jawa banyak digunakan penduduk di sebagian wilayah Kabupaten Pangandaran. "Adapun wilayah yang menggunakan bahasa Jawa berada di Kecamatan Pangandaran, Kalipucang, Mangunjaya, dan Padaherang," kata Erik kepada detikJabar, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Bahasa Sunda yang Memudar di Jabar |
Kemudian seluruh masyarakat wilayah pesisir mulai dari Pantai Palatar Agung hingga Pantai Legokjawa semuanya menggunakan bahasa Jawa. "Belum lagi ditambah wilayah pesisir paling selatan Pangandaran hampir penduduknya berbahasa Jawa," ucapnya.
Erik mengatakan alasan masyarakat daerah tersebut berbahasa Jawa karena terjadi akulturasi budaya. Selain itu, banyak pendatang dari daerah Jawa Tengah berprofesi sebagai nelayan dan kini menetap di Pangandaran.
"Asal-muasal nelayan di Pangandaran memang berasal dari pendatang. Mereka sebagian mendiami dan beranak pinang punya keturunan di wilayah pesisir Pangandaran," katanya.
Sedangkan faktor ketiga yaitu dari sisi penyebaran Islam. Banyak tokoh ulama yang ada di Pangandaran berasal dari Jawa. "Sehingga mereka membentuk komunitas contoh Pesantren Jawolong, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, ada pesantren yang semuanya orang Jawa menggunakan bahasa Jawa," katanya.