Membatik merupakan salah satu tradisi budaya warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bahkan Batik Ciamisan sempat mengalami masa kejayaannya di tahun 1960 hingga 1980-an.
Batik Ciamisan mulai berkembang setelah Perang Diponegoro pada abad ke-19. Pada waktu itu banyak pasukan Pangeran Diponegoro yang berangkat meninggalkan Yogjakarta menuju ke Batavia untuk perang melawan Kolonial Belanda.
Dikutip dari jurnal Universitas Galuh yang disusun oleh Herdiana, Uung Runalan dan Yadi Kusmayadi yang berjudul 'Motif Ragam Hias dan Nilai-Nilai Batik Ciamis', yang terbit di Jurnal Artefak Vol 7 No 1 April Tahun 2020, mengupas mengenai Batik Ciamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Asal-usul Peringatan Hari Batik Nasional |
Tradisi membatik di Ciamis tumbuh dan berkembang diperkirakan pada abad ke-19. setelah berakhirnya perang Jawa (Perang Diponegoro). Para pengikut Pangeran Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta dan menuju ke arah selatan.
Sebagian ada yang menetap di Banyumas, ada juga yang meneruskan perjalanan dan menetap di Ciamis. Kemudian mereka memperkenalkan batik di Ciamis. Sehingga motif batik Ciamis memiliki kemiripan dengan Batik Yogyakarta.
Namun ada perbedaan dari warga soga, batik Yogya memiliki warna soga lebih tua. Sedangkan batik Ciamisan memiliki soga yang kekuning-kuningan.
Awalnya batik Ciamis hanya punya dua warna yakni hitam dan coklat soga dengan dasar warna putih. Seiring perkembangannya, batik Ciamis pun memiliki variasi warga yang lebih meriah. Hal tersebut sesuai dengan selera kekinian. Dengan banyaknya pilihan warga, batik Ciamisan menjadi lebih terlihat elegan.
Kini batik Ciamis memiliki ragam corak dengan nuansa alam sekitar. Batik Ciamis menggambarkan flora, fauna dan lingkungan alam. Salah satu contohnya motif lereng yang menggambarkan tebing miring. Hal ini lah yang membuat batik Ciamis memiliki identitasnya sendiri.
Sejarah perkembangan batik Ciamisan tentunya tidak terlepas dari industri Rukun batik sebagai pabrik penghasil batik khas Ciamis. Batik jadi komoditas menjanjikan pada awal abad 20, usaha batik di Ciamis berkembang meski terkesan lambat. Dari mulai memenuhi kebutuhan sendiri hingga komersil.
Baca juga: 20 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2022 |
Jenis Motif Batik Ciamis
Adapun batik Ciamis yang punya motif tersendiri, seperti bunga anggrek dan burung. Hal ini yang menjadikan batik Ciamis berbeda dengan batik lainnya. Batik khas Ciamis meski sederhana namun elegan.
Selain memiliki ciri khas tersendiri, batik Ciamis juga memiliki nilai filosofis yang tertuang dalam corak dan motif. Mulai dari nuansa lingkungan alam, hewan hingga sejarah dan budaya Ciamis. Berikut beberapa jenis motif batik khas Ciamis:
1. Motif Lepan Kembang
Motif batik ini menggambarkan bunga (kembang) mawar yang dihinggapi kupu-kupu dengan warna yang cerah.
2. Motif Ciungwanara
Motif ini merupakan penggambaran legenda dan sejarah Kerajaan Galuh. Ciung Wanara atau Manarah merupakan salah satu Raja Kerajaan Galuh yang memerintah di Karangkamulyan Ciamis.
Motif ini bergambar peralatan dapur tradisional dan ayam jantan yang merupakan ikon dari Ciungwanara. Ayam jantan ini menjadi bagian penting dalam cerita perebutan tahta kekuasaan Galuh.
3. Motif Rereng Eneng
Motif ini salah satu yang terkenal. Memiliki corak yang elegan dan memiliki motif yang biasa dipakai oleh kaum menak, namun sederhana dan lebih artistik. Motif ini biasa digunakan untuk baju atasan. Asal usul penamaannya Rereng Eneng istilah panggilan gadis kecil (Eneng). Coraknya berwarna cerah digambarkan sebuah garis menurun dan tinggi ke rendah secara diagonal.
4. Motif Cupat Manggu Geometris
Motif ini bergambar buah manggis. Buah tersebut banyak di jumpai di Ciamis. Kemudian para pengrajin batik mengangkatnya dalam kesenian batik dengan motif Cupat Manggu Geometris.
Selain motif di atas, ada juga beberapa motif lainnya, seperti motif Onom, motif Parang Sontak, motif Rereng Taleus, motif Tambal dan motif Semen Rama.
(tey/tey)