Lemparan Uang dan Tarian Mistis Sintren dari Cirebon

Lemparan Uang dan Tarian Mistis Sintren dari Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 19 Jun 2022 16:00 WIB
Tari Sintren yang bernuansa mistis dari Cirebon
Tari Sintren yang bernuansa mistis dari Cirebon (Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel)
Cirebon -

Tarian Sintren merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Selain diyakini mengandung unsur mistis, tarian Sintren juga disebut memiliki makna dan pesan tersendiri bagi kehidupan manusia.

Dalam proses pementasan kesenian ini, seorang wanita yang menjadi penari Sintren akan terus melenggak-lenggok melakukan gerakan tarian dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia akan terus menari seirama dengan alunan musik tradisional yang mengiringinya.

Namun, ketika ada penonton yang melemparkan uang dan tepat mengenai tubuh si penari, maka penari Sintren pun akan terjatuh. Di saat itu, seorang dalang yang mendampingi akan kembali mendirikan tubuh si penari. Begitu pun seterusnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan, Elang Iyan Ariffudin mengatakan, tarian Sintren merupakan seni tari yang mengandung unsur mistis. Di samping itu, menurutnya, tarian Sintren juga merupakan seni tari yang memiliki makna dan pesan tersendiri bagi kehidupan manusia.

Menurut Elang Iyan, uang yang dilemparkan oleh penonton dalam kesenian tari Sintren ini digambarkan sebagai harta atau nafsu duniawi. Sementara penari Sintrennya sendiri dimaknai sebagai manusia.

ADVERTISEMENT

"Jadi pesannya itu lebih kepada bahwa manusia jangan sampai tergoda oleh dunia. Karena kalau tergoda, maka akan menjadi korban," kata Elang Iyan saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (16/6/2022).

Menurut Elang Iyan, dahulunya, kesenian tari sintren ini hanya dipentaskan pada waktu-waktu tertentu, tepatnya pada saat malam bulan purnama. Salah satu alasannya yakni karena kala itu belum ada teknologi penerangan atau pencahayaan.

Sementara saat ini, pementasan tarian sintren tidak lagi hanya dilakukan pada malam bulan purnama, melainkan juga dapat dipentaskan pada siang hari dan bertujuan untuk menghibur wisatawan serta memeriahkan acara hajatan.

(yum/yum)


Hide Ads