Mengenal Singa Lugay di Ciamis yang Sarat Pesan Emansipasi

Mengenal Singa Lugay di Ciamis yang Sarat Pesan Emansipasi

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 18 Jun 2022 14:00 WIB
Kesenian singa lugay.
Kesenian singa lugay. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Seni gotong singa (sisingaan) diketahui berasal dari Subang, Jawa Barat, yang lahir sekitar tahun 1840. Namun seiring waktu kesenian ini menyebar ke sejumlah daerah, termasuk Ciamis. Uniknya, sisingaan khas Ciamis yang diberi nama Singa Lugay ini dimainkan wanita.

Menurut informasi dari Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, orang yang pertama kali membawa seni gotong singa di Ciamis adalah Uned Junaedi Wiriasasmita pada 1965. Ia merupakan warga asli Salakaria atau saat ini disebut Kecamatan Sukadana.

Uned Junaedi Wiriasasmita membawa dua kepala sisingaan dari Subang. Ia berencana membuat sisingaan untuk pesta khitanan keponakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Uned Junaedi Wiriasasmita menamai kelompok seninya bernama singa lugay artinya singa yang lugay (pindah) dari Subang ke Sukadana.

Kesenian singa lugay.Kesenian singa lugay. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Sungai lugay pertama pentas dalam acara khitanan di Ciamis. Warga pada masa itu sangat antusias menyambut seni gotong singa tersebut. Lingkung Seni Singa Lugay kemudian menjadi khas dan terkenal berasal dari Sukadana.

ADVERTISEMENT

Seni singa lugay di Ciamis berkembang pada tahun 1970 sampai akhir 1990-an. Namun seiring perkembangan seni modern, Singa Lugay sempat mengalami vakum pada era tahun 2000.

Seni gotong singa tersebut kemudian dimodifikasi dengan memainkan para wanita yang menggotongnya. Hal ini sebagai bentuk nyata dari kemampuan dan semangat kaum Hawa dalam banyak hal. Salah satunya wujud nilai emansipasi wanita serta menunjukan bahwa seni bisa dinikmati dan diperankan semua kalangan.

Singa lugay versi baru pun mendapat respons baik dari masyarakat. Seni ini kerap tampil pada acara besar baik di Ciamis maupun luar daerah. Singa lugay seperti terlahir kembali dengan tampil dalam beberapa acara khitanan, pernikahan, dan kegiatan lain.

Kadisbudpora Ciamis Erwan Darmawan melalui Pamong Budaya Ahli Muda Eman Hermansyah mengatakan seni singa lugay terus dilestarikan. Salah satunya diangkat menjadi bagian dari seni Helaran Ciamis.

Kesenian singa lugay.Kesenian singa lugay. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

"Khasnya adalah penari dan yang menggotongnya adalah wanita," ujar Eman kepada detikJabar belum lama ini.

Selain itu, Pemkab Ciamis memberikan wadah bagi semua kesenian di Ciamis agar bisa ditampilkan melalui sebuah kegiatan. Salah satunya pada kegiatan tahunan Galuh Ethnic Carnival.

"Ini bisa memberikan motivasi pada pelaku seni untuk terus berinovasi dan lebih bersemangat dalam menjaga dalam melestarikan seni khas Ciamis," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Terlilit Lakban di Ciamis"
[Gambas:Video 20detik]
(ors/ors)


Hide Ads