Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Majalengka, membuat e-commerce untuk wadah pemasaran UMKM di daerahnya. E-commerce buatan ibu-ibu PKK itu namanya IMAH atau Inovasi Majalengka Hebring.
"Betul, kami punya inovasi baru yang beberapa waktu lalu diluncurkan. Program ini ada di bidang ekonomi untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat Majalengka, dan mendorong pertumbuhan UMKM di Majalengka," kata Pj Ketua TP PKK Majalengka Erlita Widiasih saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
"Apa itu inovasi nya?, yaitu situs penjualan online yang diberi nama IMAH atau Inovasi Majalengka Hebring. Jadi inovasinya ini untuk menjawab permasalahan UMKM, yaitu soal pemasaran. Apalagi kemari masa pandemi COVID-19, cukup banyak UMKM kesulitan untuk memasarkan produknya sendiri," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya ada sebanyak 200 UMKM yang sudah membuka lapak di e-commerce tersebut. Mereka yang berjualan dalam platform tersebut, merupakan produk PKK dari berbagai desa dan kecamatan yang ada di Majalengka.
"Sekitar 200 produk sudah ada di sini. Situs ini untuk mendorong pemasaran produk UMKM PKK dari 26 kecamatan dan desa-desa yang ada di Majalengka. Intinya kami juga ingin memperkenalkan produk-produk lokal dari Majalengka," ujarnya.
Tak hanya produk PKK, masyarakat juga bisa memasarkan produknya di sini. Platform ini menampung dan menawarkan produk-produk seperti kerajinan tangan, kuliner hingga fesyen. Erlita memastikan produk yang dijual di platform ini mempunyai kualitas yang baik karena telah melalui proses kurasi.
"Silahkan situs ini juga bisa dimanfaatkan sama ibu-ibu untuk menjual berbagai produk, sehingga pendapatannya bisa berkembang," ucapnya.
Erlita mengatakan, e-commerce ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara TP PKK dengan Pemkab Majalengka. Program ini tujuannya untuk memberdayakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM. Adapun untuk e-commerce ini bisa diakses melalui https://imah.co.id/.
"Melalui kolaborasi, platform dapat menjadi pionir dalam pemasaran UMKM di Majalengka, yang selama ini belum memiliki platform serupa," katanya.
Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengakui bahwa saat ini pelaku UMKM di daerahnya, yang memasarkan produk secara digital jumlahnya masih minim. Dedi mengatakan, indeks digital pemasaran produk UMKM di Majalengka hanya mencapai 0,054 persen. Padahal pemasaran secara daring dapat membantu pelaku usaha untuk memperluas cakupan penjualan produk.
"Makanya, kami mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital. Pertumbuhan ekonomi di masa depan akan didorong oleh sektor digital seiring kemajuan teknologi," ujarnya.
Dedi menyampaikan, tren pertumbuhan pelaku UMKM di Majalengka cukup signifikan. Dari 28.772 pelaku usaha (2021), menjadi 74.691 pelaku usaha (2023). "Saat ini kami menyiapkan berbagai program untuk mendukung pengembangan bisnis UMKM, termasuk pembukaan akses pasar dan pembinaan secara rutin," katanya.
(tey/tey)