Mengintip Progres Pengembangan Kawasan Segitiga Rebana di Subang

Mengintip Progres Pengembangan Kawasan Segitiga Rebana di Subang

Dian Firmansyah - detikJabar
Selasa, 27 Agu 2024 18:08 WIB
FGD pengembangan kawasan Segitiga Rebana di Subang
FGD pengembangan kawasan Segitiga Rebana di Subang (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Subang -

Kawasan industri Segitiga Rebana yang berada di 7 kota/kabupaten di Jawa Barat digadang-gadang menjadi koridor perekonomian masa di depan di Jawa Barat. Hal itu dilihat dari berbagai aspek yang mendukung baik infrastruktur maupun geliat ekonomi yang terus berkembang.

Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana Bernardus Djonoputro menyebutkan bahwa wilayah aglomerasi Rebana Metropolitan yang mencakup tujuh kota/kabupaten di Jawa Barat menjadi penggerak ekonomi baru di sektor industri untuk provinsi tersebut.

"Kawasan Rebana berada di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Subang serta Kabupaten Sumedang. Kawasan ini akan menjadi koridor ekonomi baru dimasa depan," ujar Bernardus usai melakukan FGD bersama unsur terkait di Ruang Rapat Bupati, Selasa (27/08/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernardus mengungkapkan progres pembangunan yang ada di wilayah itu. Dua wilayah di kawasan Segitiga Rebana menunjukkan tren positif, seperti di wilayah Subang adanya segitiga kawasan dan wilayah Majalengka.

"Kita tahun infrastruktur Patimban menjadi pendukung ekosistem yang baik. Antara Patimban, Kawasan industri di wilayah barat dan wilayah timur. Juga untuk kawasan rebana," katanya.

ADVERTISEMENT

Bernardus melanjutkan, pabrik kawakan industri mobil listrik sudah mulai masuk ke wilayah kawasan rebana, bahkan industri mobil itu di targetkan sudah melakukan produksi mobil listrik di tahun 2026. Pihaknya meminta pemerintah daerah terus memberikan fasilitas memuaskan bagi para investornya.

"Strategi pembangunan di kabupaten harus bisa menjaga iklim investasi jaga kesehatan tata ruang, dengan sosialisasi kota baru berbasis industri. Subang alah satu kabupaten terbesar di kawasan rebana, hari ini manufaktur pabrik mobil listrik terbesar di dunia sudah masuk. Batu baterai, masih banyak yang kita jajaki," pungkasnya.

Sementara itu, PJ Bupati Subang Imran menyambut baik adanya Forum Diskusi ini. Dia menilai jika forum ini akan menghasilkan ide-ide yang baik dan solusi bagi yang ada permasalahan.

"Intinya pertemuan hari ini terkait dengan progres dan tantangan serta kendala yang di hadapi dalam perkembangan rebana ini. Fokusnya kita masih di Patimban, progres nya KSO Patimban 70 persen hanya tinggal 30 persen penyelenggaraan, operasional sudah berjalan ekspor mobil yang berasal dari Karawang," ucap Imran.

Masih kata Imran, kawasan rebana harus jadi ekosistem yang baik, saling terkoneksi satu dengan lain sinergitas dari satu dengan yang lain. Saat disinggung permasalahan SDM yang jadi pembahasan, Imran mengaku sudah memiliki rumus agar menjadi solusi bagi warganya

"Kita promosikan rebana, rebana milik kita bersama pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa barat, jangan lokal saja harus internasional. Terkait SDM, SMK politeknik termasuk BLK kita harus bisa responsif dan adaptif dengan perkembangan yang ada, bahwa kurikulum harus di sesuaikan dengan kondisi yang ada. Bukan tidak suka tata boga tapi unsur lain seperti industri, bagaimana ahli petro kimia, perkapalan, termasuk di politeknik harus di berikan. Jika udah ada dasar kompetisi kita lakukan di BLK. Mereka sudah ada sertifikat kompetensi, sehingga melamar dimana pun sudah ada sertifikat," bebernya.




(dir/dir)


Hide Ads