Kala Wamentan Sudaryono Panen Padi-Jagung di Soreang Bandung

Kala Wamentan Sudaryono Panen Padi-Jagung di Soreang Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 27 Jul 2024 13:22 WIB
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat menanam padi dan jagung di dilahan pinggir Gedung PLUT, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat menanam padi dan jagung di dilahan pinggir Gedung PLUT, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar).
Kabupaten Bandung -

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono melakukan panen padi hingga jagung dilahan pinggir Gedung PLUT, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/7/2024). Panen tersebut dilakukan supaya lahan-lahan yang ada bisa dikembangkan menjadi lahan produktif.

Pantauan detikJabar, Sudaryono datang menggunakan pakaian khas budaya Sunda, pangsi. Kemudian langsung melakukan panen bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, dan Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Mereka berkeliling ke area pesawahan, area tanaman jagung, hingga area kacang-kacangan. Nampak ragam produk pertanian itu langsung dipanen secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudaryono mengatakan, benih dan hasil panen dari tanaman tersebut bisa dijual secara langsung. Sehingga semuanya bisa dijual pemasarannya secara serentak.

"Kita bisa lihat tadi kita sudah menengok dari mulai padi kita sudah menengok jagung ada kacang tanah, ada kacang hijau inovasinya bagus. Jadi ini artinya tidak ada alasan bahwa kita tidak bisa nanam," ujar Sudaryono, kepada awak media, Sabtu (27/7/2024).

ADVERTISEMENT

Menurutnya semua lahan bisa dijadikan lahan yang produktif. Jika dimanfaatkan masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari penanaman tersebut.

"Artinya semua tempat bahkan di rawa, bahkan di genangan air tempat banjir pun ada cara supaya lahan genangan itu tetap produktif," katanya.

Sudaryono mengaku, para ahli benih atau tanaman telah menemukan varietas dengan jenis tanaman. Terutama bisa disesuaikan kontur wilayah yang ada di Indonesia.

"Ada jagung yang daerah tinggi pegunungan di Garut, di Wonosobo, kalau di Jawa Tengah. Mungkin kalau di luar Jawa yang di tinggi-tinggi, kalau di Kalimantan Selatan Barabai dan seterusnya barangkali bisa ditanami varietas khusus untuk daerah tinggi," jelasnya.

"Sehingga petani punya banyak pilihan tentunya disesuaikan dengan kontur, disesuaikan dengan lokasi, disesuaikan dengan iklim, disesuaikan dengan tanah, disesuaikan dengan ketinggian, dan seterusnya," tambahnya.

Dia menambahkan hal yang menjadi evaluasi adalah bagaimana petani tidak terlalu dipusingkan mengenai penanaman. Sehingga mereka bisa dengan mudah menanam dan menikmati hasilnya.

"Kalau bisa dari dinas, Pak Gubernur, termasuk dari Kementerian Pertanian, nanti kita dari penyuluh pertaniannya itu ngasih tahu. Pak nanam jagungnya yang ini, Pak nanam padinya jenisnya yang ini, yang bagus dan seterusnya, itu yang penting," bebernya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads