Cuan Menggiurkan di Balik Penyelenggaraan Piala Dunia

Kabar Nasional

Cuan Menggiurkan di Balik Penyelenggaraan Piala Dunia

Herdi Alif Al Hikam - detikJabar
Senin, 24 Jun 2024 22:30 WIB
A fan holds up a replica World Cup trophy before the FIFA World Cup Semi-Final match at the Al Bayt Stadium in Al Khor, Qatar. Picture date: Wednesday December 14, 2022. (Photo by Adam Davy/PA Images via Getty Images)
Piala Dunia (Foto: PA Images via Getty Images/Adam Davy - PA Images).
Jakarta -

Menjadi tuan rumah penyelengaraan event olahraga bertaraf internasional tentu bisa berdampak positif terhadap ekonomi sebuah negara. Pada penyelenggaraan Piala Dunia Sepakbola di Qatar pada 2022 lalu saja memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi tuan rumah.

Hal itu diungkap Presiden Joko Widodo. Dia menyebut, Piala Dunia 2022 di Qatar memberikan dampak ekonomi besar hingga membangkitkan pertumbuhan ekonomi Qatar. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut dari awalnya 1,5% melompat jadi 4,3% pada saat Piala Dunia digelar.

Menurut Joko Widodo (Jokowi), Qatar berani mengeluarkan anggaran hingga sebesar APBN Indonesia demi menyelenggarakan Piala Dunia. Hasilnya, ekonomi negara tersebut pun terdongkrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Qatar berani keluarkan uang untuk event itu, US$ 220 billion, kalau dirupiahkan Rp 3.600 triliun, di atas APBN kita setahun. Kenapa keluarkan itu dia berani? Karena pasti return-nya lebih besar dari ini," kata Jokowi dilansir dari detikFinance, Senin (24/6/2024).

Saat pembukaan Piala Dunia saja jumlah orang yang datang hingga 60.000 penonton secara langsung di Qatar. Belum lagi siaran televisinya ditonton sampai 3 juta kali. "Ini jadi keuntungan promosi sebuah negara," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

Maka wajar saja Indonesia sendiri memiliki hasrat yang besar untuk bisa jadi penyelenggara Piala Dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo mengatakan, Indonesia menetapkan target agar bisa menjadi penyelenggara Piala Dunia di tahun 2034, minimal bisa menjadi negara co-host.

"Kami lagi mengikuti perkembangannya. Memang positioning Indonesia itu yang Bapak Presiden inginkan, kita minimal bisa menjadi co-host," ujar Dito dalam keterangan pers di website resminya pada 17 Oktober 2023 lalu.

Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads