Keren! Mantan Atlet Asal Bandung Ciptakan Inovasi Seragam Taekwondo

Keren! Mantan Atlet Asal Bandung Ciptakan Inovasi Seragam Taekwondo

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 29 Mei 2024 12:00 WIB
Dobok T-Ultra dan T-1.
Dobok T-Ultra dan T-1. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Jakarta -

Mantan atlet taekwondo nasional asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Taufik Krisna menciptakan produk seragam taekwondo yang dinamai Taekwondo Dobok T-Ultra dan T-1. Setelah tak lagi menjadi atlet, Taufik memilih menjadi pengusaha.

Taufik menerima manfaat dari Program Inkubator Bisnis hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat, KONI Jawa Barat dan PT SAB Indo Industry, sebagai inisiator.

Taufik merupakan kontestan terbaik dalam Program Inkubator Bisnis. Ia mampu menyingkirkan 99 peserta lainnya dan berhak mendapatkan bantuan. Produk Taekwondo Dobok T-Ultra dan T-1 langsung dipamerkan ke publik dan secara resmi diluncurkan di Hotel Malaka, Kota Bandung, Selasa (30/5/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak mudah bagi Taufik bisa lolos dan berhak mendapatkan program itu. Dia harus menyusun sebuah proposal bisnis, mengikuti seminar dan workshop kewirausahaan yang dilakukannya sejak tahun 2023 lalu.

"Produk ini berangkat dari program KONI Jabar untuk merangsang para atlet atau mantan atlet yang habis kariernya, ingin menjadi pengusaha," kata Taufik.

ADVERTISEMENT

Untuk menciptakan produk yang sempurna, Taufik mengaku seragam taekwondo yang dibuatnya dipersiapkan sekitar enam bulan lamanya. "Namanya dobok, ini evolusi dobok sebelumnya karena sebelumnya berbahan keras, ini strech dan lebih fleksibel yang memungkinkan atlet bisa lebih bebas. Ini bisa digunakan untuk latihan dan pertandingan," kata Taufik sembari menunjukkan seragam beladiri itu.

Tak hanya itu, Taufik menyebut dobok yang dibuatnya itu lebih nyaman adem saat dipakai. Pria yang memulai kariernya tahun 1999 dan pensiun pada 2008 itu mengaku ingin menjadi pengusaha. Dengan mendapatkan kesempatan itu, Taufik yang sudah malang melintang di dunia taekwondo, pernah mengikuti Sea Games hingga Korean Open akan memanfaatkan program pembinaan inkubasi bisnis itu sebaik-baiknya.

"Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak dobok ini bisa diluncurkan, sudah dipasarkan dan dapat dibeli di marketplace," tambah Taufik.

Ketua KONI Jabar M Budiana menjadi saksi mata, perjalanan Taufik saat berkarir menjadi atlet taekwondo yang pada masanya menjadi andalan Jawa Barat hingga Indonesia. Budiana mengapresiasi Taufik yang berhasil terpilih dalam program inkubator bisnis dan berhasil ciptakan dobok buatan anak negeri.

"Terima kasih tak terhingga semua pihak yang 6 bulan lalu kami bersama menggagas sebuah workshop yang dari 100 peserta hanya 1 terseleksi sangat ketat. Seorang Taufik Kresna ini mentalnya di mata kurator dia paling siap, dan Taufik bisa jadi role model pemberdayaan atlet di mana ada dalam kondisi tidak bisa bertanding tapi bisa berkarya di bidang enterpreneur. Insyaalah bisa jadi pengusaha sukses," kata Budiana.

Perwakilan Direktur Industri Aneka dan IKM Sandang, Kimia dan Kerajinan, Kemenperin, Dimas Kusumaatmadja mengatakan Kemenperin tentunya akan memperhatikan ekosistem dan asosiasi yang menaungi industri pakaian olahraga. "Kami memiliki Indonesia Sport and Active Wear atau ISAW, sebuah event yang mendorong tumbuh kembangnya industri pakaian olahraga lokal," ucap Dimas.

Dimas, berharap agar Dobok T-Ultra dan T-1, yang dipasarkan dengan nama merk TKS, dapat ikut serta pada ISAW Exhibition 2024. "Sehingga TKS dapat menjadi referensi Indonesia sebagai line up seragam Taekwondo atau dobok premium dengan standar internasional," terangnya.

Spesifikasi Dobok Buatan Anak Negeri

Owner Speed Jersey Andre Firmansyah mengatakan Taekwondo Dobok T-Ultra dan T-1 diciptakan dengan menggunakan material yang dirancang hasil riset. "Kita tidak gegabah buat produk tanpa ada perencanaan yang matang. Enam bulan yang lalu, kita buat prototipe baju dobok yang saat ini lebih slim fit, artinya kita gunakan material spandex, secara teknikal ada sirkulasi udara, ketika user atau pengguna menggunakan lebih nyaman dan pas saat digunakan," kata Andre.

Andre menuturkan, PT SAB Indo Industry dalam hal ini sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sport apparel, memiliki komitmen pembinaan disamping bisnis. Pembinaan ini, salah satunya diberikan kepada atlet.

"Kami tak melulu mencari keuntungan semata, lebih dari itu kami ambil tanggung jawab, bagaimana kita buat ekosistem yang di mana atlet hari ini sebagai penunjang, kami ingin lebih dari itu, atlet sebagai pemain, atlet yang sudah habis masa keemasannya harus dipersiapkan, kita terinspirasi atlet bulutangkis Susi Susanti dan Alan dengan produknya Astec. Boleh jadi Kang Taufik dengan produk bernama TK hadir jadi talenta yang tak hanya sukses atlet, mudah-mudahan sukses jadi pengusaha," jelasnya.

Menurut Andre, pembinaan terhadap Taufik terus berproses, pihaknya menemani Taufik dari mulai pembuatan produk, tidak berhenti di situ pihaknya juga terus akan mengawal hingga proses distribusi penjualan dan lainnya.

"Kami SAB berkomitmen, kenapa dari 100 hanya satu, ini energinya tidak mudah, selain pendampingan support sistemnya sampai ke modal juga, artinya kita berharap ketika dia sudah mampu dan mandiri koalisi tak berharap itu kembali," tuturnya.

Disinggung apakah dobok itu bisa digunakan dipertandingkan nasional, Andre menjamin dobot produksi TKS itu bisa dipakai untuk pertandingan nasional. Dobok itu sudah dipasarkan dan di momen launching 200 dobok langsung dijual. Namun untuk pertandingan internasional dobok itu harus teregister.

"Ke depan ini mesti teregister, kalau digunakan di dalam negeri tak masalah, tapi di kejuaraan internasional kita mesti dapat register dari The Wolrd Taekwondo, hari ini dibatasi ada empat, dan kami dengan ada satu perusahaan yang belum isi itu, dan kami berpeluang mudah-mudahan mohon doanya semoga kami bisa mengisi itu. Kalau sampai terpenuhi dan teregister di situ berpeluang kita bisa ekspansi ke luar," pungkasnya.

(wip/sud)


Hide Ads