Kisah Sukses Pria Sukabumi, Lulusan SMP Beromzet Menggiurkan

Serba-serbi Warga

Kisah Sukses Pria Sukabumi, Lulusan SMP Beromzet Menggiurkan

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 24 Des 2023 12:00 WIB
Muhammad Ikhsan Maulana, pemilik Sambal Bakar Myzka di Sukabumi.
Muhammad Ikhsan Maulana, pemilik Sambal Bakar Myzka di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Pendidikan yang tinggi tak menjamin seseorang akan sukses. Bahkan, mereka yang pendidikannya tergolong rendah, tetap bisa sukses.

Hal ini dibuktikan seorang pemuda yang hanya lulusan sekolah formal SMP, namun kini sudah mempekerjakan delapan karyawan hingga berpenghasilan Rp 50 juta per bulan. Seperti apa kisahnya?

Adalah Muhammad Ikhsan Maulana (31), warga Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Dia menceritakan perjalanan hidupnya hingga dapat membuka usaha Sambal Bakar Myzka yang saat ini sedang hits di Sukabumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pribadi saya unik lah, jadi sebenarnya sekolah formal sampai SMP, pesantren di Kediri. Habis dari situ saya ngajar di pesantren modern (SMA) 11 kelas tanpa ijazah karena kemampuan public speaking," kata Ikhsan saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

Selama menjadi guru, ia digaji sebesar Rp 180 ribu per bulan, padahal saat itu ia tinggal di asrama yang terbentur dengan banyak keadaan dan kebutuhan. Meski hanya tamatan SMP, ia tak minder saat bersosialisasi dengan lingkungannya. Terbukti ia aktif di organisasi hingga menjadi pengurus cabang di Kabupaten Sukabumi.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu, dia pun sempat menjajaki dunia bisnis dan bekerja di 17 jenis bisnis sebagai karyawan swasta. "Sudah menjalani 17 bisnis, properti, IT, marketing agency, dagang sepatu, percetakan, buku, pertanian, travel," ujarnya.

Titik balik kehidupannya saat ia menyadari jika jati dirinya adalah seorang pedagang. Dia mengatakan, orang tuanya adalah pedagang, namun sejak muda ia seakan diarahkan untuk menjadi guru.

"Mungkin yang membedakannya adalah sebelum terjun ke dunia usaha ada mental block, saya dibentuk seolah-olah harus jadi guru, tapi ada keraguan. Ayah saya pedagang, tapi ayah saya nggak mau saya jadi pedagang," katanya.

Akhirnya, dia memutuskan menjalani hipnoterapi untuk mengetahui jati diri dan sembuh dari mental block. "Ketika saya membuka ini kok ada rasa senang, terus walaupun sepi (penjualan), tapi saya tetap senang. Ini rekor hidup saya," sambungnya.

Untuk mengimbangi pendidikannya, dia pun mengambil sekolah paket C. Saat ini, Ikhsan masih duduk di bangku kuliah jurusan Akuntansi di STIE Pasim.

Ikhsan mengatakan, hal yang memotivasinya untuk membuka usaha sendiri karena ingin bermanfaat dan menyalurkan rezeki bagi orang lain. Karyawan yang tadinya hanya satu orang, kini ia sudah dapat mempekerjakan delapan orang.

Modal membuka usaha Sambal Bakar Myzka itu dia menghabiskan uang sekitar Rp 120 juta. Terlebih, tempat itu sudah tutup selama dua tahun pandemi COVID-19, sehingga banyak fasilitas yang perlu diperbaiki. Meski demikian, omzet rata-rata dari penjualan makanan itu bisa mencapai Rp 40-50 juta.

Ikhsan juga memberikan tips bagi milenial yang ingin mengikuti jejaknya sebagai wirausaha. Menurutnya, milenial harus menemukan jati diri dan minatnya.

"Yang paling utama menemukan jati diri, passionnya lah. Kalau passionnya di kuliner itu baru bisa masuk. Memperajari ilmu pun yang linier, jadi nanti nggak akan kecewa, dan nggak akan mudah patah semangat. Yakin, kuncinya setelah menemukan itu happy, harus happy apapun yang terjadi," tutupnya.

(orb/orb)


Hide Ads