Asa Peternak Ayam Petelur Ciamis Raup Untung saat Momen Nataru

Asa Peternak Ayam Petelur Ciamis Raup Untung saat Momen Nataru

Dadang Hermansyah - detikJabar
Senin, 11 Des 2023 21:00 WIB
Peternak Ayam Petelur di Ciamis sedang mengumpulkan telur di kandang ayam Dusun Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Ciamis.
Peternak Ayam Petelur di Ciamis sedang mengumpulkan telur di kandang ayam Dusun Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikjabar).
Ciamis -

Menjelang momen natal dan tahun baru, sejumlah harga komoditi biasa mengalami kenaikan termasuk telur. Namun kenaikan tersebut terjadi hanya di tingkat pasar atau pengecer, tapi tidak pada tingkat peternak.

Begitu juga di Kabupaten Ciamis sebagai salah satu daerah penghasil telur ayam terbesar di Jawa Barat. Para peternak ayam di Cigebot, Desa Muktisari, Ciamis, jarang merasakan keuntungan dari tingginya harga telur pada momen seperti hari raya atau tahun baru. Harga telur ditingkat peternak cenderung stabil bahkan fluktuatif.

Seperti saat ini, harga telur ayam di Ciamis sekitar Rp 28 ribu per kilogram. Sedangkan di peternak ayam petelur di Dusun Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, harga masih stabil di kisaran Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjelang natal dan tahun baru ini harga telur di peternak masih sekitar Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram," ujar Endang Kusnadi, Ketua Badan Pengawasan Koperasi Paguyuban Produsen Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC), Senin (11/12/2023).

Peternak ayam petelur yang tergabung dalam P2APC memproduksi 25 ton telur per hari dari populasi 400.000 ekor. Namun hasil produksi itu langsung terserap habis oleh kebutuhan pasar di wilayah Pangandaran, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan sebagian Bandung.

ADVERTISEMENT

"Jadi tidak dapat menyimpan persediaan di gudang untuk momen-momen tertentu karena langsung terserap habis didistribusikan, karena sudah ada langganan. Persediaan memang kita berjalan apa adanya. Momen besar itu belum bisa kita rasakan," jelasnya.

Endang menyebut, untuk dapat menyimpan persediaan pada saat momen tertentu perlu menambah jumlah populasi. Sedangkan untuk penambahan itu membutuhkan modal. Untuk pasokan ke Tasikmalaya pun, P2APC hanya mampu menyediakan 40 persen dari kebutuhan, sedangkan sisanya didatangkan dari Blitar.

"Telur itu komoditi berbeda, ada waktu. Kekurangan telur tidak bisa menyediakan secara instan. Kami tidak pernah stok. Butuh waktu 6 bulan ketika menambah populasi agar ayam siap produksi," ucapnya.

P2APC pun sempat mendapat tawaran untuk ekspor telur ke Singapura dengan tawaran 100 ton. Namun tawaran itu tidak dapat terpenuhi karena terbatasnya produksi yang hanya bisa memenuhi kebutuhan yang sudah menjadi langganan.

"Tapi keunggulan telur dari Ciamis bisa lebih fresh karena dari kandang langsung disortir lalu kami kirim. Kita semua anggota adalah peternak ayam mandiri," tambahnya.

Endang mengungkapkan sejak beberapa bulan ini harga telur di tingkat peternak cenderung landai, meski seluruh kebutuhan terserap. Pihaknya pun berharap di momen natal dan tahun baru 2024 ini, peternak dapat menikmati sedikit kenaikan harga.

"Hadapannya di momen tahunan ini kita bisa menikmati harga yang sedikit agak naik di level Rp 26 ribu sampai Rp 27 ribu," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads