Desa Pamulihan, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang sempat viral di jagat maya. Hal itu lantaran sebuah momen pernikahan dengan mendatangkan rombongan seserahan pengantin pria hingga mencapai seribuan orang.
Momen tersebut viral usai videonya dibagikan akun TikTok @acaraweddingplanner.wo beberapa waktu lalu. Namun, tahukah detikers bahwa momen tersebut adalah gambaran atau bentuk dari keguyuban warganya.
Selain itu, ada yang perlu detikers ketahui tentang Desa Pamulihan. Desa tersebut ternyata salah satu desa di Sumedang sebagai penghasil komoditas buah mangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan ton buah mangga berbagai jenis mampu dihasilkan dari desa ini. Seperti, mangga gedong gincu, mangga cengkir, mangga golek, mangga harum manis, mangga bapang dan jenis mangga lainnya.
Desa Pamulihan sendiri merupakan hasil pemekaran desa di Kecamatan Situraja hingga terbentuklah tiga desa di antaranya Desa Situraja Utara, Desa Malaka dan Desa Pamulihan.
Desa ini memiliki kontur tanah berupa perbukitan dan lembah. Maka tidak heran jika menjejakinya akan menemui kondisi jalan dengan medan berupa turunan dan tanjakan.
Kepala Desa Pamulihan Ondi Rohaendi memaparkan, Desa Pamulihan menjadi salah satu pemasok komoditas buah mangga bagi beberapa daerah di Jawa Barat.
"Buah mangga dari sini dikirim ke Pasar Induk Caringin Bandung, dari sana biasanya disebarkan lagi ke Majalengka, Garut dan beberapa daerah lainnya," ungkap Ondi saat berbincang dengan detikJabar di lokasi, Senin (18/12/2023).
Ondi menyebut, ada sekitar 40 hektare lahan yang ditanami buah mangga. Dari luasan itu menghasilkan sekitar 500 ton untuk produksi buah mangga setiap musimnya.
"Jadi panen buah mangga di Desa Pamulihan itu maksimalnya dua kali dalam satu tahunnya, ada yang dikenal dengan istilah panen kala mangsa dan ada yang memang panen saat musimnya," tuturnya.
Komoditas buah mangga menjadi salah satu mata pencaharian warga Desa Pamulihan dalam bidang pertanian.
Dari jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 1711 KK atau 1891 jiwa di Desa Pamulihan, warganya mayoritas berprofesi sebagai petani.
"Profesi warga rata-rata petani dan sebagian kecil ada yang menjadi ASN, pedagang dan profesi lainnya," ujarnya.
Dalam memproduksi komoditas buah mangga, warga Pamulihan biasanya menerapkan sistem penanaman dengan cara tumpang sari.
"Jadi dari satu ladang yang ada itu biasanya di dalamnya ada pohon mangga dan pohon lainnya. Bahkan ada juga pohon mangganya yang ditanam di lahan pertanian secara tumpang sari," terangnya.
Tidak hanya buah mangga, Desa Pamulihan yang memiliki tanah cukup subur dikenal juga sebagai penghasil petai, sawo dan rambutan.
"Jadi komoditas unggulannya itu pertama adalah buah mangga, lalu kedua petai, ketiga sawo, lalu terakhir rambutan, selain dari pertanian padi," ujarnya.
"Sawo Sukatali yang menjadi salah satu ikon buah-buahan Sumedang pun bahkan sebagiannya ada yang ditanam di sini (di Desa Pamulihan)," terang Ondi menambahkan.
(sud/sud)