Suasana Jalan Panjunan, Kota Cirebon, atau tepatnya di depan Cirebon Mall nampak lengang siang itu. Sesekali suara peluit tukang parkir bersahutan diikuti debu halus pasir jalan yang terbang mengikuti arah angin. Wajar, mal yang dulunya pernah jadi primadona warga Cirebon ini sekarang sudah cukup sepi, jarang pengunjung datang. Hal tersebut membuat banyak toko gulung tikar. Hanya tersisa beberapa pedagang yang menjajakan dagangannya di Cirebon Mall.
Namun situasi tersebut tak menyurutkan tekad Yayan (51) seorang penjual buku bekas untuk menjemput rezeki. Dia dengan giat setiap hari berjualan buku tepat di depan Cirebon Mall.
Nampak dari depan toko terlihat banyak buku dan majalah terbitan lama yang masih bisa dibaca tersusun rapi, sepertinya penjual memang sengaja menyusunnya agar lebih mudah untuk menarik pembeli. "Sudah 21 tahun berjualan di sini mas," ujar Yayan mengawali obrolan bersama detikJabar, Jumat (21/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di era yang serba digital, tentu sangat sulit menemukan penjual buku-buku bekas terbitan lama. Namun di Toko Buku Pak Yayan ini masih tersimpan rapi koleksi buku-buku lawas dan langka.
Alasan Yayan masih konsisten menjual buku bekas karena dia sangat mencintai dunia literasi terutama buku lama. "Ia memang saya sendiri cinta sama buku-buku mas, meskipun awalnya cuma iseng-iseng baca buku lawas," tutur Yayan yang juga memiliki hobi membaca buku.
Faktor lain, Yayan melihat masih banyak peminat buku-buku lawas. Selain dari daerah Cirebon, para pembeli di tokonya berasal dari Tegal, Kuningan, Indramayu bahkan Yogyakarta.
Ada banyak koleksi buku lawas yang tersedia di toko Yayan mulai dari komik Wiro Sableng, Kho Ping Hoo, Majalah Hidayah, Sabili, Sinyal, Misteri, Novel-Novel Alistar Maclean, Margery Hilton, Babad dan masih banyak lagi. "Orang memang kadang masih tertarik dengan buku-buku lawas dibandingkan dengan buku-buku baru, seperti majalah-majalah lama masih banyak diburu orang," kata Yayan.
Ia sendiri mendapatkan buku-buku lawas dari pasar Senen yang ada di Jakarta. Selain buku dan majalah lawas, Toko Buku Bekas Yayan juga menyediakan komik atau manga bekas seperti Detektif Conan, Naruto dan One Piece.
Yayan mengatakan bahwa dirinya tidak takut sama sekali toko buku bekasnya akan gulung tikar karena perkembangan zaman, Yayan percaya bahwa buku bekas akan tetap memiliki penikmatnya masing-masing meskipun zaman sudah berubah. "Nggak mempengaruhi, bahkan lewat jualan buku bekas saya bisa menghidupi anak keluarga saya," ujar ayah dengan dua orang anak ini.
![]() |
Meski begitu pendapatan Yayan dari bisnis ini tak sebesar dulu. Saat masa jayanya yaitu tahun 2000-an, Yayan mengaku bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 500 ribu per hari.
"Pada tahun orang-orang banyak sekali yang keluar masuk di toko buku, penghasilan per hari pun lumayan bisa mencapai Rp 400 ribu hingga Rp 500.000 ribu," tutur Yayan.
Namun pada 2010-an penjualan mulai menurun, belum lagi saat COVID-19 menerjang. Penjualan buku turun drastis. Yayan mengatakan saat itu penghasilannya tak menentu dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kalo sekarang mah penghasilan tidak menentu tapi yang penting bisa menutupi untuk biaya sewa dan makan sehari-hari sudah cukup," kata Yayan.
Untuk jam buka sendiri toko buku bekas Yayan buka dari mulai jam 10 pagi hingga pukul 18.00 WIB. Dengan harga yang lebih murah dibandingkan buku asli, Toko buku Bekas Yayan masih dapat kalian kunjungi di Jalan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon Jawa Barat.
(iqk/iqk)