Rencana pemindahan penerbangan pesawat komersil jet dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati Majalengka tinggal menunggu waktu.
Rencananya, pemindahan penerbangan ini akan mulai dilakukan pada Oktober 2023 mendatang. Lantas bagaimana nasib dari Bandara Husein Sastranegara selanjutnya?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Bandara Husein Sastranegara masih akan melayani kegiatan penerbangan. Namun penerbangan yang dilayani hanya untuk pesawat propeller atau pesawat baling-baling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kertajati perbulan Oktober pindah yang jet dari Husein, kalau yang baling-baling proses setahun," ucap Ridwan Kamil, Sabtu (15/7/2023).
Dia menuturkan, nantinya penerbangan pesawat propeller di Bandara Husein masih akan tetap ada hingga satu tahun ke depan. "Jadi Husein dalam setahun masih ada kegiatan penerbangan tapi propeller," singkatnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, semua penebangan komersil jet dari Bandara Husein Sastranegara dipindah ke Kertajati seluruhnya mulai Oktober 2023 mendatang.
"Nantinya dimulai bulan Oktober, (Bandara Kertajati) akan operasi penuh. Artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati, utamanya untuk yang pesawat jet," ungkap Jokowi saat melakukan kunjungan ke Bandara Kertajati, Selasa (11/7/2023).
Menanggapi hal itu, Executive General Manager Bandar Husein Sastranegara, Indra Crisna Seputra mengatakan, Bandara Husein Sastranegara siap jika penerbangan komersil jet harus dipindah ke Bandara Kertajati.
"Intinya bahwa Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Husein dan Bandara Kertajati itu mendukung program tersebut. Angkasa pura menerapkan multi airport system dimana seperti yang disampaikan Presiden, pada 29 Oktober akan dilakukan penataan rute pesawat," kata Indra saat diwawancarai detikJabar, Rabu (12/7/2023).
"Dimana untuk tipe jet di Kertajati dan Husein akan tetap beroperasi untuk tipe pesawat propeller (baling-baling)," imbuhnya.
Sementara President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menambahkan, pihaknya tengah menggodok skema dukungan bagi maskapai untuk mempermudah kepindahan operasional dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
Di samping itu, skema dukungan juga akan disiapkan bagi penyedia transportasi darat sehingga dapat mempermudah para operator dalam membuka layanan.
"Kami merencanakan adanya skema dukungan bagi operator di awal pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati ini. Tentunya ini juga harus sesuai ketentuan yang ada, dan melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN," ujarnya.
Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan jika Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati beroperasi untuk saling mendukung satu sama lain. Keberadaan dua bandara ini juga secara optimal menunjang dilakukannya penataan rute penerbangan di Jawa Barat.
"Di dalam mengelola Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, AP II menerapkan konsep multi-airport system yang akan mengedepankan dan mensinergikan strategi bisnis dan potensi masing-masing bandara untuk saling mendukung," jelas Awaluddin.
"Konektivitas penerbangan di Jawa Barat dapat semakin kuat dan semakin baik dengan dilakukannya penataan rute penerbangan, didukung dua bandara yang sama-sama aktif serta optimal melayani penerbangan. Kedua bandara itu beroperasi melayani segmentasi penerbangan yang berbeda," tutup Awaluddin.
(bba/mso)