Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum merespons data BPS yang menyatakan wilayahnya merupakan daerah dengan angka pengangguran tertinggi se Indonesia. Uu menyatakan, angka pengangguran di Jabar sebetulnya sudah menurun dibanding tahun lalu.
"Memang (data angka pengangguran di Jabar tertinggi se Indonesia) diakui seperti itu. Tetapi kalau ditinjau dari jumlah persentasenya, kita lebih bagus (dari tahun lalu)," kata Uu di Gedung Sate usai acara pelantikan Pj Wali Kota Tasikmalaya, Senin (14/11/2022).
Uu mengungkap tingginya angka pengangguran di Jabar lantaran populasi penduduknya juga tinggi dibanding daerah lain. Dengan 50 juta jiwa penduduk, ia menganggap wajar jika jumlah penganggurannya juga tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini penduduknya banyak, 50 juta. Maka jumlah penganggurannya juga banyak. Tetapi harus dipahami, Jawa Barat dari tahun ke tahun maju, pemimpinnya memiliki kemampuan memajukan masyarakat Jawa Barat," tuturnya.
Uu mengaku tidak bermaksud membandingkan Jabar dengan daerah lain mengenai angka pengangguran ini. Namun demikian, angka pengangguran tersebut harus bisa dilihat berdasarkan jumlah populasi warga Jabar yang mencapai 50 juta.
"Intinya bukan berarti kami ini dibandingkan dengan provinsi lain banyak yang menganggur, tetapi jumlah penduduk yang banyak menjadi seperti ini," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) RI merilis jumlah pengangguran paling tinggi di Indonesia. Hasilnya, Jawa Barat (Jabar) menduduki peringkat pertama wilayah dengan pengangguran tertinggi di Indonesia.
Dikutip dari detikFinance, jumlah pengangguran menurut data BPS memang mengalami penurunan. Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, di Jawa Barat ada 8,31% dan jumlah pengangguran paling rendah di Sulawesi Barat yaitu 2,34%.
Margo mengungkapkan setelah Jawa Barat, ada Kepulauan Riau 8,23%, Banten 8,09%, DKI Jakarta 7,18%, Maluku 6,88%, Sulawesi Utara 6,61%, Sumatera Barat 6,28%, Aceh 6,17%, Sumatera Utara 6,16% dan Kalimantan Timur 5,71%.
Sementara, berdasarkan data BPS Jabar, 8,31 persen atau 2,13 juta jiwa warga di Jawa Barat dinyatakan menganggur. Paling tinggi yaitu Kota Bogor 10,78 persen dan Kota Cimahi 10,77 persen, Kabupaten Bogor 10,64 persen, Kabupaten Bekasi 10,31 persen dan Kabupaten Karawang 9,87 persen.
Adapun 5 daerah paling rendah jumlah pengangguran terbukanya yaitu Kabupaten Pangandaran dengan 1,56 persen dan Kabupaten Ciamis dengan 3,75 persen. Kemudian Kabupaten Majalengka dengan 4,16 persen, Kabupaten Tasikmalaya 4,17 persen dan Kota Banjar dengan 5,53 persen.
(ral/mso)