Tunnel 2 KCJB di Purwakarta Ditargetkan Rampung Juni 2022

Tunnel 2 KCJB di Purwakarta Ditargetkan Rampung Juni 2022

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 17 Jun 2022 14:01 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Purwakarta. Kehadiran Jokowi untuk melihat langsung pembangunan terowongan yang sebelumnya dikabarkan terkendala karena melewati tanah lunak atau lempung, Senin, (17/1/2022).
Tunnel 2 KCJB di Purwakarta (Foto: Laily Rachev/Biro Setpres)
Bandung -

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan pembangunan tunnel 2 atau terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung yang berada di daerah Purwakarta rampung akhir bulan ini. Pembangunan tunnel 2 ini sempat menemui kesulitan.

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, pembangunan tunnel 2 di Purwakarta itu merupakan proyek terakhir, dari 13 tunnel yang dibangun di sepanjang trace kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Tunnel 2 ini kenapa membutuhkan waktu yang lama dibandingkan yang lain, karena memang ada faktor geologis di daerah tersebut," kata Rahadian kepada awak media di Kota Bandung, Jumat (17/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahadian mengatakan karena kondisi geologis itu mengakibatkan pembangunan tunnel 2 menggunakan teknologi yang berbeda. Sebelumnya, pada pembangunan tunnel lainnya menggunakan boring machine.

"Ini berbeda. Karena kondisi geologis tadi, karena tanah clayshale. Ada spesifikasi khusus. Hal ini sesuatu yang baru," kata Rahadian.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan pihaknya melibatkan tenaga ahli dari China dan ITB untuk membangun tunnel 2. Dalam pembangunan tunnel 2 itu, PT KCIC juga menerapkan teknik lainnya yang tak digunakan pada pembangunan sebelumnya.

"Kita suntikan cor dari atas, surface grouting. Kita semakin yakin, karena dengan tunnel 2 ini selesai. Maka, 100 persen KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung) selesai," kata Rahadian.

"Final, itu dalam hitungan bulan ini (selesai). Menuju proses selesai. Hanya beberapa meter lagi," kata Rahadian menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pembangunan terowongan ini melewati tanah lempung yang membuat daya dukung tanah berkurang signifikan ketika digali.

"Pada saat alat perencana memungkinkan, namun ternyata pada pelaksanaan clayshale-nya itu sangat ekstrem. Jadi tanahnya itu membal, pada saat membal digali, itu membuat daya dukung tanah itu berkurang sampai 80% itu yang menyebabkan longsor. Nah, proses longsoran masif sekali karena ternyata di 1.050 meter tunnel 2 itu semuanya tanah clayshale," terangnya dalam Ask d'Boss detikcom seperti ditulis Senin (4/4/2022).

(sud/yum)


Hide Ads