Stok Migor Curah-Kemasan Bikin Bingung, Pemkab Majalengka: Ada Apa Ini?

Stok Migor Curah-Kemasan Bikin Bingung, Pemkab Majalengka: Ada Apa Ini?

Dadang Hermansyah, Whisnu Pradana, Erick Disy Darmawan - detikJabar
Rabu, 23 Mar 2022 03:30 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi (Foto: Istimewa).
Majalengka -

Kelangkaan minyak goreng masih dirasakan oleh masyarakat. Ironisnya, minyak goreng kemasan dengan harga cukup mahal mulai melimpah, namun kini minyak goreng curah yang sulit didapat warga.

Pemerintah Kabupaten dibuat pusing dengan fenomena yang terjadi pada ketersediaan minyak goreng. Bahkan instansi terkait di Majalengka masih belum mengetahui secara pasti penyebab kelangkaan minyak goreng curah tersebut.

"Ada beberapa hal yang harus kita pelajari, kenapa sampai tidak ada, terkait dengan kebijakan baru (penghapusan HET migor). Yang pasti, kita pastikan dulu ketersediaannya yang kemarin sempat rame, itu kan kemasan," kata Kadis Perdagin Majalengka Aeron Randi kepada detikJabar, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Curah juga, anomali-nya justru malah kemasan muncul, curah jadi nggak ada. Itu yang kita cari. Sebetulnya ada apa ini? Perlu pendalaman yang cepat lah," ujar dia menambahkan.

Aeron juga mengaku sudah menerjunkan jajarannya untuk menelisik fenomena migor saat ini. Namun, ia mengaku ada kendala yang dihadapi, yakni tidak adanya distributor migor di Majalengka.

ADVERTISEMENT

"Teman-teman tim sudah kita turunkan. Maksudnya cari tuh, kenapa bisa seperti ini. Apakah memang stoknya tidak ada dari distributor atau seperti apa. Distributor kita di Corebon. Salah satu kesulitan kita tuh ya itu. Kita hanya ada agen," jelas dia.

Dia mengaku, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat hingga provinsi untuk mencari tau penyebab di tengah serba-serbi tarik ulur kebijakan migor saat ini.

"Kita lagi mencari sebetulnya. Dari Perdagin juga sama dengan kondisi kemarin minyak goreng langka, kita cari di mana posisinya. Kemudian koordinasi dengan pusat, dengan provinsi. Solusinya terpadu dari atas sampai bawah," paparnya.

Minyak Goreng di Ciamis Langka

Sementara itu, Polres Ciamis melakukan inspeksi mendadak ke distributor dan pedagang untuk mengecek ketersediaan minyak goreng di Pasar Manis Ciamis, Jawa Barat. Hasilnya, saat ini distributor dan para pedagang tidak memiliki stok minyak goreng.

Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhankoro mendatangi distributor minyak goreng curah CV Padasuka di Jalan Ampera Ciamis. Namun minyak goreng di distributor kosong.

"Tadi sidak di lokasi distributor minyak curah CV Padasuka. Kosong. Tapi sudah ada komunikasi dengan distributor pusat. Insya Allah akan ada droping kembali," ujar Tony.

Sidak kemudian dilanjutkan ke Pasar Manis Ciamis. Kapolres berbincang dengan sejumlah pedagang yang menjual minyak goreng. Para pedagang curhat ke Kapolres bahwa minyak goreng sudah seminggu ini kosong.

"Tadi juga dilihat pedagang pasar, Insya Allah dalam waktu dekat akan ada lagi. Tadi kosong sekitar semingguan," ungkap Tony.

Tony meminta masyarakat tidak usah khawatir terkait ketersediaan minyak goreng. Polres Ciamis bersama Pemkab Ciamis akan memastikan ketersediaan minyak goreng aman di pasaran.

"Tidak usah khawatir. Mudah-mudahan dalam waktu sehari dua hari ini akan ada pengiriman. Kami akan berupaya keras menjamin ketersediaan minyak goreng. Minyak goreng curah maupun kemasan kosong keduanya," ungkapnya.

Sementara itu pedagang Pasar Manis Ciamis mengaku terakhir menjual minyak goreng curah lebih dari seminggu lalu dengan harga Rp 12.500 per Kg. Sedangkan minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter.

Ada pun pedagang yang punya minyak goreng kemasan harganya Rp 48 ribu per 2 liter. Itu pun tidak ada yang membeli. " Sudah seminggu lebih minyak goreng kosong. Kasihan pedagang gorengan, nasi goreng kesulitan menjalankan usahanya," ungkap Iis, seorang pedagang yang jual minyak goreng.

Pemkab Bandung Barat Tunggu Penyaluran Migor dari Pusat

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat sampai saat ini masih menunggu kepastian penyaluran 27.500 liter minyak goreng dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kepala Disperindag Bandung Barat Ricky Riyadi mengatakan penyaluran pasokan minyak curah itu rencananya dilaksanakan melalui skema Operasi Pasar Murah (OPM) lewat pedagang di pasar tradisional.

"Sudah diajukan usulannya sebanyak 27.500 liter minyak goreng curah. Tapi sampai hari ini memang belum ada kepastian jadwal pelaksanaannya. Tapi mudah-mudahan sebelum puasa sudah ada," ujar Ricky kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).

Ricky mengatakan ada tujuh pasar tradisional yang bakal menjadi titik pelaksanaan operasi pasar, yakni Pasar Panorama Lembang, Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, Pasar Cililin, Pasar Cisarua, dan Pasar Cihampelas.

"Nantinya pedagang membeli dari distributor Rp 10.500 per liter kemudian dijual kembali Rp 11.500 per liter. Tidak boleh dijual di atas harga yang sudah ditentukan," tutur Ricky.

Ricky mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan agar para pedagang benar-benar menjual minyak goreng curah itu sesuai harga yang telah ditentukan.

"Pengawasannya bukan hanya oleh kami tapi juga dilakukan bersama kepolisian dan bagian ekonomi untuk memastikan pedagang menjualnya sesuai harga yang ditentukan," ujar Ricky

Sementara itu Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mewanti-wanti agar para agen maupun distributor minyak goreng tidak menimbun pasokan karena saat ini sedang sangat dicari oleh masyarakat.

"Jika ada pemain minyak goreng yang merugikan masyarakat, tidak akan segan-segan akan kita libas sesuai hukum yang berlaku," kata Imron.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik di tengah melonjaknya harga minyak goreng serta stok yang sempat melimpah namun kembali langka di pasaran.

"Masyarakat juga jangan khawatir, setelah kami cek pasokan minyak goreng di pasar salah satunya di Lembang saat ini aman untuk kebutuhan masyarakat," tutur Imron.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads