Kampung Cibunut, yang terletak di RW 07 Kelurahan Kebon Pisang, dikenal sebagai kampung percontohan lingkungan dan kreativitas di Kota Bandung. Kampung ini berhasil mengubah citra permukiman padat menjadi kawasan yang bersih, asri, dan estetik dengan tagline khasnya, 'Kampung Kreatif Berwawasan Lingkungan'.
Kampung Cibunut dikenal pula sebagai kampung percontohan yang berwarna. Julukan "Berwarna" diberikan karena rumah-rumah warga sengaja dicat seragam di setiap RT-nya. Adanya mural pada tiap rumah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kampung percontohan ini.
Perjalanan Menuju Kawasan Bebas Sampah
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) "Oh Darling" (Orang Hebat Sadar Lingkungan) merupakan penggerak utama masyarakat Cibunut RW 07 dalam mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) di sana. Pada 2015, Kampung Cibunut memulai perjalanan sebagai salah satu pelopor KBS di Kota Bandung, dengan memberikan edukasi untuk mengubah pola pikir warga dalam memilah sampah rumah tangga. Upaya ini bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPS dan TPA.
Oh Darling memberikan edukasi langsung dari rumah ke rumah terkait pemilahan sampah organik dan anorganik. Tim khusus mengumpulkan sampah organik yang telah dipisahkan warga setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Sampah ini kemudian diolah menjadi pupuk cair, yaitu mikroorganisme lokal (MOL), dan pupuk padat yang memiliki nilai ekonomis. Untuk sampah anorganik yang memiliki nilai jual seperti botol plastik, beling, hingga kardus, warga dapat menyetorkannya melalui Bank Sampah dan hasil setoran sampah pilahan tersebut dapat digunakan sebagai tabungan.
"Kalau mau Lebaran, seminggu dua minggu sebelumnya baru diambil tabungannya, lumayan, setiap warga yang menabung bisa mencapai Rp200.000," ujar Deni, seorang warga Kampung Cibunut RW 07.
Deni juga menjelaskan bahwa Kampung Cibunut melakukan upaya daur ulang kreasi (*upcycle*) dengan memanfaatkan barang bekas seperti ember dan galon menjadi pot bunga untuk penghijauan lingkungan.
"Setelah pengecatan Cibunut selesai, banyak sisa ember cat yang kami gunakan kembali sebagai pot tanaman," jelasnya.
Lingkungan yang sehat memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak. Seorang Bendahara Oh Darling, Dini, menceritakan inisiatif anak-anak membersihkan lingkungan di sekitar RW 07.
"Dulu anak-anak sering main di area sini, lalu mereka berinisiatif untuk bersih-bersih, menyapu jalanan di sekitar RT. Awalnya ada sekitar lima anak yang melakukan kegiatan ini. Ketika mereka masuk SMP, mereka mengajak adik-adik mereka yang lebih kecil untuk ikut serta," jelasnya.
Awalnya, inisiatif membersihkan lingkungan oleh anak-anak ini dilakukan dalam jadwal rutin layaknya piket. Aksi ini disambut baik oleh masyarakat hingga mereka memberikan julukan "BOCIL" (Bocah Cinta Lingkungan). Seiring berjalannya waktu, anak-anak kini membersihkan lingkungan setiap hari Sabtu pagi, agar tidak mengganggu kegiatan sekolah.
Simak Video "Video Kemendikdasmen soal Pendidikan Lingkungan-Bahasa Portugis Jadi Mapel"
(mso/mso)