Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (5/12/2025). Mulai dari penetapan tersangka terhadap Ustaz Evie Efendi di kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga viral pemotor ditembak di Jalan Logam, Kota Bandung.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Ustadz Evie Affandi Jadi Tersangka KDRT
Satreskrim Polrestabes Bandung menetapkan Ustaz Evie Efendi sebagai tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan terhadap anak kandungnya. Informasi ini disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton.
"Untuk perkara tersebut kami sudah menetapkan yang bersangkutan beserta tiga orang lainnya sebagai tersangka," kata Anton di Mapolrestabes Bandung.
Anton menyebutkan, Evie Efendi belum ditahan. Ia juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan pekan depan.
"Kami akan segera melakukan pemeriksaan dan sudah melayangkan surat pemanggilan pekan depan. Pemeriksaan akan dilakukan di Kantor Satreskrim Polrestabes Bandung," ujarnya.
"Kami jadwalkan Hari Selasa atau Rabu, nanti kita lihat," tambahnya.
Saat ditanya mengenai pasal yang disangkakan, Anton menjelaskan bahwa hal itu terkait UU KDRT. "Pasal yang disangkakan adalah UU KDRT sesuai yang dilaporkan oleh anak kandungnya," katanya.
Tak hanya Evie Efendi, menurut Anton, tiga orang terdekatnya juga ditetapkan menjadi tersangka. "Ketiga orang lainnya memiliki hubungan kekerabatan dengan tersangka," ucapnya.
Disinggung kembali, jika pemanggilan penyidik terhadap Evie Efendi pada pekan depan tidak diindahkan, apakah yang bersangkutan akan dijemput paksa? Anton menyebutkan, hal itu tergantung pada alasan yang diberikan. Namun, pihaknya meminta Evie Efendi kooperatif.
"Nanti kita cek dulu, apakah alasannya diterima. Setelah itu, baru kita layangkan surat panggilan kedua. Kalau tidak diindahkan, baru kami akan melakukan upaya jemput paksa," pungkasnya.
3.824 Warga Jabar Terdampak Bencana Banjir dan Longsor
Sejumlah bencana melanda berbagai wilayah di Jawa Barat pada Kamis (4/12/2025), menimbulkan dampak luas bagi ribuan warga. Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jawa Barat, Jumat (5/12/2025) pukul 08.00 WIB, tercatat 9 kejadian bencana sepanjang hari tersebut.
BPBD mencatat dari 9 kejadian tersebut berupa banjir, tanah longsor hingga cuaca ekstrem yang tersebar di lima daerah yaitu Kabupaten Sukabumi 3 kejadian, Kabupaten Bandung 2 kejadian, Subang 2 kejadian, serta Bandung Barat dan Cianjur masing-masing 1 kejadian.
Akibat bencana itu, sedikitnya 3.824 jiwa terdampak dan 87 jiwa lainnya mengungsi. Bencana juga berimbas pada kerusakan fasilitas mulai dari rumah hingga sawah.
Data menunjukkan 11 bangunan mengalami kerusakan berat, 40 unit rusak sedang, 41 unit rusak ringan dan 3.097 terendam. Terdampak pula 4 fasilitas pendidikan serta 1 rumah ibadah. Sedangkan lahan sawah yang terdampak mencapai 53 hektare.
Mayoritas kejadian terjadi di kawasan rawan bencana di Jawa Barat, terutama wilayah dengan potensi banjir dan longsor saat intensitas curah hujan tinggi. Hujan lebat yang melanda beberapa hari terakhir kemungkinan ikut memperparah kondisi.
Kepala Pelaksana BPBD Jabar Teten Ali Mulku Engkun mengungkapkan, intensitas hujan tinggi berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Sebab mengacu data BMKG, Jabar diprediksi menghadapi dua puncak musim hujan, yakni pada Desember 2025 serta Februari-Maret 2026.
"Puncak musim hujan berada di depan mata. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor," ujar Teten.
Karenanya, masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan diminta lebih sensitif terhadap tanda-tanda awal pergerakan tanah seperti munculnya retakan, kemiringan bangunan yang berubah, atau suara pergeseran tanah.
"Jika terdapat tanda-tanda pergerakan tanah, segera menjauh dari lokasi dan menuju titik aman. Pastikan juga seluruh anggota keluarga mengetahui jalur evakuasi terdekat," ucap Teten.
Teten juga mengingatkan, mitigasi bencana tidak hanya bergantung pada kesiapsiagaan teknis, tetapi juga pada perilaku manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kerusakan alam akibat penebangan pohon atau pengubahan fungsi lahan dapat meningkatkan risiko bencana.
"Kalau kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita. Mengembalikan fungsi alam adalah bagian penting dari upaya mengurangi risiko bencana," tegasnya.
Simak Video "Detik-detik Banjir Terjang Objek Wisata di Cililin Bandung Barat"
(ral/mso)