Jalan kaki bukan hanya aktivitas sederhana untuk menggerakkan tubuh. Lebih dari itu, kebiasaan ini bisa menjadi investasi berharga bagi kesehatan jantung dan otak. Sebuah penelitian internasional mengungkap, cara tertentu dalam berjalan kaki mampu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke hingga setengahnya.
Dikutip dari Times of India, studi kolaboratif antara para ahli dari University of Sydney (Australia) dan Europea University (Spanyol) menemukan pola berjalan yang paling efektif untuk menjaga kesehatan jantung dan otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat jalan kaki bagi tubuh memang sudah lama diketahui. Namun, penelitian ini menegaskan bahwa cara berjalan juga menentukan seberapa besar manfaat yang diperoleh.
Studi tersebut menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 10-15 menit tanpa jeda, atau dilakukan secara berkelanjutan, memberikan dampak positif yang lebih besar bagi jantung dibandingkan berjalan singkat beberapa kali dalam sehari.
Dengan pola berjalan ini, para peneliti menemukan penurunan risiko penyakit kardiovaskular hingga dua pertiga dibandingkan mereka yang berjalan kurang dari lima menit setiap kali.
Selain durasi, jumlah langkah juga berperan penting. Semakin banyak langkah yang ditempuh dalam satu waktu, semakin besar pula manfaat kesehatan yang didapat, dibandingkan jika waktu berjalan dipecah menjadi beberapa sesi singkat.
Temuan dari Penelitian
Penelitian ini melibatkan 33.560 orang dewasa berusia 40-79 tahun yang rata-rata berjalan kurang dari 8.000 langkah per hari. Dalam periode delapan tahun pengamatan, para peneliti menemukan fakta menarik.
Mereka yang rutin berjalan kaki selama 10-15 menit tanpa jeda setiap hari memiliki risiko hanya 4 persen mengalami penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung atau stroke.
"Bagi orang-orang yang paling tidak aktif, beralih dari jalan kaki singkat ke jalan kaki berkelanjutan yang lebih lama mungkin memberikan beberapa manfaat kesehatan," kata salah satu penulis utama penelitian, dr Matthew Ahmadi dari University of Sydney.
Menariknya, kecepatan berjalan tidak harus cepat. Setiap orang dapat menyesuaikan dengan kemampuan tubuhnya. Selama langkah terasa nyaman namun konsisten, aktivitas ini sudah cukup memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung dan otak.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(dpy/sud)










































