Beragam peristiwa menarik terjadi di Jabar Hari Ini, Rabu (20/8/2025). Dimulai dari temuan cacing yang bersarang di otak Raya hingga muncul nama Doris, yang disebut ayah kandung anak Lisa Mariana.
1. Cacing Bersarang di Otak Raya Sebelum Meninggal
Kisah memilukan datang dari Kampung Pasir Ceuri, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Raya, balita perempuan berusia 4 tahun, meninggal dunia setelah sebelumnya diketahui mengalami gangguan kesehatan serius.
Temuan mengejutkan muncul saat ia dirawat di rumah sakit. Dari tubuh mungilnya diduga keluar sejumlah besar cacing, bahkan diduga bersarang hingga ke bagian otaknya. Informasi tersebut diketahui dari penanganan medis yang dilakukan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Menurut penuturan dr Irfan selaku Humas sekaligus dokter IGD RSUD Syamsudin, Raya masuk ke instalasi gawat darurat pada 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu kondisinya sudah tidak sadarkan diri sejak sehari sebelumnya.
"Pasien datang dibawa keluarga dan tim pengantar dalam keadaan tidak sadar. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan syok atau kekurangan cairan berat," kata Irfan kepada detikJabar, Selasa (19/8/2025).
Syok berhasil ditangani, tetapi penyebab penurunan kesadaran masih samar. Hingga kemudian sebuah kejadian mengejutkan terjadi di ruang IGD. "Saat di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ, kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing," ujarnya.
Raya kemudian dirujuk ke ruang PICU untuk perawatan intensif. Dari pemeriksaan lanjutan, dipastikan ia terserang askariasis, penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides).
"Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. Telur akan menetas di usus, lalu berkembang jadi larva yang bisa menyebar lewat aliran darah ke organ-organ, bahkan otak. Itu sebabnya pasien bisa tidak sadar," jelas Irfan.
Dalam video yang diunggah lembaga Filantropi Rumah Teduh, Raya sempat diminta untuk pindah layanan medis namun relawan menolak saran pemindahan karena kondisi Raya kritis.
"Kami sudah tunjukkan betapa mengerikannya kondisi Raya saat itu, bagaimana cacing gelang sepanjang 15 cm ditarik keluar dari hidungnya dalam keadaan hidup, juga keluar dari mulutnya, dan ratusan cacing keluar dari kemaluannya dan anusnya, dalam keadaan sebagian besar hidup. Sudah lebih dari 1 Kg cacing dikeluarkan dari badannya, tapi tidak juga habis-habis." Kutip detikJabar dalam video.
2. Muncul Nama Ayah Kandung Anak Lisa Mariana
Sidang gugatan Lisa Mariana melawan Ridwan Kamil semakin menarik perhatian. Kini, muncul nama baru yang diklaim sebagai ayah biologis dari anak Lisa Mariana berinisial CA yang menjadi materi gugatan.
Sekedar diketahui, selama ini, muncul beberapa klaim soal ayah biologis CA setelah Lisa Mariana melayangkan gugatan ke PN Bandung. Mulai dari klaim bahwa anak itu adalah buah hati Ridwan Kamil, lalu klaim dari seorang pria bernama Revelino Tuwasey.
Kini, muncul sosok baru bernama Doris Setiawan yang diduga merupakan ayah biologis anak Lisa Mariana. Nama ini pun ditemukan tim pengacara Ridwan Kamil setelah meneliti bukti-bukti gugatan yang dilayangkan Lisa Mariana di pengadilan dengan agenda penyerahan bukti awal dan pemanggilan pihak intervensi.
Pengacara Ridwan Kamil, Wati Trisnawati awalnya membeberkan bahwa kubu Lisa Mariana mengajukan 4 bukti di pengadilan soal gugatannya. Mulai dari KTP, surat keterangan lahir dari rumah sakit, jawaban Ridwan Kamil terkait masalah alamat dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 46 soal hak identitas anak.
"Kalau melihat 4 buki surat sih, kalau menurut kami itu tidak ada kaitannya dengan eksepsi. Jadi menurut kami 4 bukti surat itu harus dikesampingkan," kata Wati mengawali pernyataannya di PN Bandung, Rabu (20/8/2025).
Setelah itu, Wati kemudian memunculkan nama Doris Setiawan yang diklaimnya sebagai ayah biologis dari anak Lisa Mariana, CA. Nama itu pun ditemukan dan bukti surat kelahiran Lisa yang diajukan pada gugatan di PN Bandung.
"Nah ada yang lucu itu, bukti surat yang kedua. Bahwa ada keterangan dari Lisa, dalam keterangan itu bahwa ayah dari anak tersebut adalah RK. Tapi setelah kami baca si bukti itu adalah namanya Doris Setiawan, bukan Ridwan Kamil. Itu jelas ya, Doris Setiawan, bukan Ridwan Kamil," tegas Wati.
Dengan kondisi tersebut, Wati pun meyakini gugatan Lisa Mariana bakal digugurkan ke pengadilan. Apalagi, sejak awal, kubu Ridwan Kamil telah menyebut gugatan ini salah alamat karena seharusnya dilayangkan ke Pengadilan Agama.
"Ya Bismillah sih, semoga eksepsi kami diterima oleh majelis hakim," tuturnya.
Sementara, pengacara Lisa Mariana, Frederikus Rahmat Simamora, tidak terlalu menyinggung soal bukti masalah surat kelahiran anak yang menyebut nama Doris Setiawan sebagai ayah biologisnya. Ia hanya menyatakan bahwa bukti-bukti yang diajukan diyakini begitu kuat supaya Ridwan Kamil bertanggungjawab atas anak Lisa Mariana.
"Kembali dari awal, bahwa kita dari putusan MK 46 itu sudah sangat jelas menyebutkan dan berisi mengenai tanggung jawab ayah biologis terhadap anak biologisnya. Dalam hal ini adalah antara Lisa dan Pak RK itu telah lahir anak perempuan atas nama CA. Nah ini berdua harus bertanggung jawab, bukan hanya Lisa, tapi juga RK bertanggung jawab," pungkasnya.
3. Sesar Lembang Bergerak Lagi
Gempa bumi berkekuatan M 1,7 terjadi di Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (20/8/2025) pukul 12.28 WIB. Gempa tersebut disebabkan oleh pergerakan Sesar Lembang.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M 1,7. Episenter terletak pada koordinat 6.81 LS dan 107.51 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km BaratLaut Kabupaten Bandung Barat pada kedalaman 10 km," ucap Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang," jelasnya.
Menurut Hartanto, dampak gempa bumi berdasarkan laporan dari masyarakat dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan Skala Intensitas II MMI dimana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," ungkapnya.
Hingga pukul 13:33 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Hartanto juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh isu yang belum jelas kebenarannya.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya.
(yum/yum)