Momen Cuan Andi Berjualan Kulit Ketupat di Pasar Subuh Ciamis

Serba-serbi Warga

Momen Cuan Andi Berjualan Kulit Ketupat di Pasar Subuh Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 30 Mar 2025 13:30 WIB
Andi sedang menunjukan kulit ketupat buatannya untuk dijual menjelang lebaran di komplek Pasar Subuh Ciamis.
Andi sedang menunjukan kulit ketupat buatannya untuk dijual menjelang lebaran di komplek Pasar Subuh Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Ketupat merupakan salah satu makanan wajib setiap Lebaran. Sejumlah warga pun memanfaatkan itu untuk menjual kulit ketupat dadakan untuk berburu cuan. Di Ciamis, penjual kulit ketupat dapat dijumpai di sekitar komplek Pasar Subuh Ciamis yang jumlahnya mencapai belasan orang, Minggu (30/3/2025).

Mereka kebanyakan merupakan pendatang dari daerah tetangga seperti Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Sengaja datang ke Ciamis di beberapa hari terakhir menjelang Lebaran untuk menjual kulit ketupat.

Seperti Andi (46) warga Manonjaya Tasikmalaya yang sudah biasa menjadi penjual kulit ketupat setiap tahun tahunnya. Pekerjaannya sehari-hari adalah pemetik dan penjual kelapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya jualan dari hari Jumat, atau tiga hari sebelum lebaran. Ini hari terakhir. Jualan dari setelah sahur berangkat ke Ciamis sampai magrib di sini," ujar Andi saat ditemui sedang menunggu pelanggan untuk membeli kulit ketupat bikinannya, Minggu (30/3/2025).

Andi mengaku, menjadi penjual kulit ketupat dadakan menjadi andalannya setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Dalam tiga hari, Andi biasanya mampu menjual 2.000 kulit ketupat atau 200 ikat (isi 10).

ADVERTISEMENT

Harga kulit ketupatnya sekitar Rp 10 ribu per ikat, namun bisa ditawar hingga Rp 8 ribu apabila membeli borongan. Dalam tiga hari jualan ia mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 2 juta. Pendapatan itu belum dipotong dengan membeli janur dan memberi upah yang bikin.

"Janur saya beli sekalian ambil kelapa, kadang dikasih juga. Kulit ketupat ini bukan saya saja yang bikin tapi orang di rumah, jadi nanti keuntungannya dibagi. Alhamdulillah ada untuk beli baju lebaran anak dari hasil jualan kulit ketupat, setiap tahun," ujar ayah tiga anak ini.

Andi sedang menunjukan kulit ketupat buatannya untuk dijual menjelang lebaran di komplek Pasar Subuh Ciamis.Andi sedang menunjukan kulit ketupat buatannya untuk dijual menjelang lebaran di komplek Pasar Subuh Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Andi mengaku biasa berjualan kulit ketupat bersama anak pertamanya yang usia SMA secara bergantian. Menurut Andi, penjual kulit ketupat di kawasan Pasar Subuh Ciamis kebanyakan merupakan warga Manonjaya Tasikmalaya.

"Kebanyakan yang jualan urung kupat ini dari Manonjaya sudah biasa di sini. Setahun dua kali, Idul Fitri dan Idul Adha," jelasnya.

Sementara itu, Ratna (29), seorang ibu rumah tangga, sengaja membeli kulit ketupat usai berbelanja persiapan lebaran di Pasar Subuh Ciamis. Menurutnya, membeli kulit ketupat lebih praktis, tak perlu mencari janur lalu menganyamnya. Ratna menyebut, lebaran tanpa adanya ketupat janur rasanya tidak afdol.

"Sekalian belanja buat lebaran sekalian beli kulit ketupatnya jadi tinggal diisi beras lalu dimasak. Harganya tadi Rp 10 ribu per ikat. Saya beli tiga ikat, yang harusnya Rp 30 ribu ditawar jadi Rp 25 ribu," ungkapnya.

(yum/yum)


Hide Ads