Antrean panjang kendaraan pemudik tampak mengular di ruas jalan penghubung Simpenan menuju Kiara Dua atau ke arah Pajampangan, tepatnya di sekitar Jembatan Cidadap, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (29/3/2025).
Sejumlah mobil berjajar rapi menunggu giliran melintasi jalan darurat yang membentang di atas Sungai Cimandiri. Pantauan detikJabar, hujan sejak pagi mengguyur wilayah tersebut, membuat jalan becek dan licin. Beberapa genangan air terlihat di sepanjang jalur antrean.
Deretan mobil yang didominasi kendaraan pemudik tampak sarat muatan, barang-barang ditata di atas bagasi mobil, terbungkus terpal plastik biru dan hitam khas perbekalan mudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pemudik terlihat turun dari mobil, duduk di pinggir jalan, sambil sesekali mengecek kondisi jalur dan menenangkan anak-anak yang mulai rewel.
Kendaraan yang mengular didominasi mobil keluarga, minibus, dan pikap yang hendak menuju Kiara Dua dan Cibadak. Sementara sejumlah pengendara sepeda motor tampak lebih leluasa melintas, memanfaatkan jembatan lama yang masih bisa dilalui motor.
"Saya sudah mengantre 2 sampai 3 jam, saya dari tadi awalnya dari (jembatan) Bagbagan. Petugas memberlakukan buka tutup," kata Sandi pemudik dari Jampang.
Dalam keterangan video yang beredar, Satlantas Polres Sukabumi mengatakan, jalur darurat di Jembatan Cidadap saat ini menjadi satu-satunya akses kendaraan roda empat dari dan menuju Simpenan.
Jalur sudah resmi dibuka untuk dilalui sejak Jumat (28/3/2025). Namun, pengguna jalan diminta untuk lebih berhati-hati lantaran kondisi jalan yang sempit dan hanya bisa dilintasi kendaraan ringan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar, menjelaskan, jalan darurat ini hanya diperuntukkan untuk kendaraan ringan seperti minibus, jeep, sedan, dan pikap dengan bobot maksimal 3 ton. Sementara itu, sepeda motor diarahkan melintasi jembatan lama yang kini hanya difungsikan khusus roda dua.
"Jembatan lama yang amblas dibuka buat motor saja, supaya di jalan darurat tidak terjadi kepadatan. Sedangkan di jalan darurat hanya bisa dilewati minibus, jeep, sedan, dan pick-up di bawah 3 ton. Kami juga berlakukan sistem buka-tutup di jalan darurat," terang Fajar dalam video itu.
Salah seorang pemudik, Rina (29) mengaku, cukup khawatir saat pertama kali melewati jalan darurat tersebut. Namun dirinya bersyukur jalan itu sudah bisa digunakan meski hanya untuk kendaraan ringan.
"Tadi sempat was-was, karena jalannya sempit. Tapi alhamdulillah bisa lewat, daripada harus mutar jauh. Saya sudah siap-siap dari rumah untuk antisipasi jalan darurat," kata Rina yang mudik dari Bogor menuju Kiara Dua.
Rina berharap petugas terus menjaga pengaturan lalu lintas agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman. "Biar lambat asal sampai, yang penting ketemu keluarga di kampung," ucapnya.
(sya/mso)