Sejumlah kendaraan roda empat terlihat melintas di jembatan darurat yang membentang di atas Sungai Cimandiri, tepatnya di kawasan Jembatan Cidadap, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (29/3/2025).
Jembatan yang menjadi akses vital bagi pemudik dari Simpenan menuju Kiara Dua ini tampak mulai dilintasi oleh kendaraan roda empat. Pantauan detikJabar di lokasi, kondisi jembatan darurat terlihat seadanya, dibangun dari rangka besi dan gelagar kayu yang disusun di atas pipa-pipa baja besar yang berfungsi sebagai pondasi pengganti tiang pancang.
Di sisi jembatan hanya ada pengaman sederhana yang dikaitkan ke tiang. Pada bagian ujung jembatan, terdapat karung-karung pasir yang sepertinya sengaja ditumpuk untuk menahan rembesan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dilintasi kendaraan, tampak jelas permukaan jembatan bergoyang mengikuti beban mobil. Beberapa sopir terlihat memperlambat laju kendaraannya saat melintas di atasnya.
Pengamatan detikJabar, jembatan ini terasa licin, terlebih usai diguyur hujan yang membuat permukaan kayu basah dan lumpur menggenang di area mendekati jembatan.
Air Sungai Cimandiri juga terpantau dalam kondisi sedikit naik, alirannya deras dan nyaris menyentuh bagian bawah jembatan. Petugas tampak berjaga di kedua sisi, mengatur kendaraan yang melintas dengan sistem buka-tutup.
Salah satu pemudik Ahmad (40), warga Cisaat mengaku, sempat merasa tegang saat melintasi jembatan darurat. Ia membawa keluarganya dari arah Palabuhanratu menuju Kiara Dua.
"Tadi pas mobil naik ke jembatan agak goyang, saya sama istri otomatis nahan napas. Tapi alhamdulillah bisa lewat dengan aman," kata Ahmad kepada detikJabar.
Ahmad menambahkan, selain kondisi jalan yang licin, suasana bertambah menegangkan karena derasnya aliran Sungai Cimandiri tepat di bawah jembatan.
"Air sungainya deras banget, terus jalannya sempit dan dari kayu, ya wajar kalau ngeri. Tapi petugasnya sigap, jadi kami merasa terbantu," ujarnya.
Senada, Rifki mengaku, terpaksa harus bersabar untuk melintasi jembatan darurat karena kondisinya yang hanya bisa dilintasi bergantian.
"Saya dari kota mau ke Jampang, ngantri karena dilintasi bergantian. tadi kata petugas jembatannya nggak kuat makanya harus ngantre, ini juga bergoyang," ungkap Rifki pemudik lainnya.
Diketahui, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Ipda M Yanuar Fajar mengatakan, jembatan darurat ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan ringan seperti minibus, jeep, sedan, dan pick-up dengan bobot maksimal 3 ton.
"Jembatan darurat Cidadap hanya bisa dilalui oleh kendaraan ringan. Untuk sepeda motor kami arahkan tetap menggunakan jembatan lama yang dibuka khusus roda dua," ujar Fajar.
Dia menjelaskan, petugas memberlakukan sistem buka-tutup agar arus berjalan bergantian dan menghindari kepadatan di atas jembatan darurat yang lebarnya terbatas.
"Kami juga imbau agar pengendara mematuhi instruksi petugas dan tidak memaksakan kendaraan berat melintas," tegasnya.
(sya/mso)