Lagi, Tim SAR Temukan Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi

Lagi, Tim SAR Temukan Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 08 Mar 2025 19:06 WIB
Pencarian korban longsor di Sukabumi.
Pencarian korban longsor di Sukabumi. Foto: Dok. Basarnas
Sukabumi -

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi kembali bertambah. Terkini, tiga korban baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu anak masih dalam pencarian.

Daftar korban yang ditemukan meninggal dunia, antara lain Nendi Saputra (7), Yayar (69), Ooy (69) ketiganya diketahui sebagai warga Kampung Cijangkar RT 22 RW 06, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan.

Sementara itu, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap satu korban hilang, Mondi (9), yang diduga terseret banjir di wilayah kecamatan yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi dihimpun detikJabar tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri terus melakukan pencarian dengan menyisir lokasi terdampak, terutama di sekitar titik longsor dan aliran sungai.

Sementara itu, pencarian juga masih dilakukan terhadap tiga korban longsor di Kampung Cicau, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

ADVERTISEMENT

Hingga Sabtu (8/3/2025) sore, pencarian belum membuahkan hasil dan terpaksa dihentikan sementara akibat hujan deras yang mengguyur lokasi.

Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adhianto mengatakan tim telah bergerak sejak pagi dan membagi pencarian dalam tiga unit pencari atau Search and Rescue Unit (SRU).

Mereka menyisir lokasi longsor dengan peralatan manual, menebang pohon yang menghalangi akses, serta memantau aliran sungai sejauh dua kilometer. Namun, upaya itu harus dihentikan karena kondisi cuaca yang semakin memburuk.

"Karena hujan deras, pencarian sementara dihentikan dan tim kembali ke posko Kecamatan Lengkong untuk evaluasi serta perencanaan pencarian besok," kata Suryo.

Tiga korban yang masih dalam pencarian adalah Darjat (60), Siti Maryam (35), dan Ahyar Fauzi (9). Mereka diduga tertimbun material longsor yang menyeret rumah mereka.

Pencarian dimulai sejak pagi dengan briefing tim SAR pada pukul 07.30 WIB. Tim bergerak menuju lokasi sekitar pukul 07.50 WIB dan tiba di titik kejadian pukul 09.20 WIB. Upaya pencarian dilakukan dengan cara menggali material longsor menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul dan alkon.

Tim lainnya fokus menebang pohon di sekitar lokasi yang menutupi akses menggunakan chainsaw, sementara tim lain menyusuri aliran sungai untuk memastikan korban tidak terbawa arus.

Pukul 11.45 WIB, tim sempat beristirahat, kemudian melanjutkan pencarian pada pukul 13.10 WIB. Namun, hujan deras yang mengguyur lokasi membuat pencarian terpaksa dihentikan pada pukul 14.00 WIB.

Suryo mengatakan, medan yang sulit menjadi kendala utama pencarian. Akses jalan menuju lokasi tertutup longsor, sementara jalur alternatif hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dalam kondisi licin. Tim membutuhkan kendaraan motor trail untuk mempercepat mobilitas di medan terjal.

"Medan yang sulit membuat tim harus ekstra hati-hati. Akses jalan hanya bisa dilalui roda dua, dan itu pun dalam kondisi licin," jelasnya.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan lainnya kini kembali ke posko untuk mengevaluasi strategi pencarian. Jika cuaca memungkinkan, pencarian akan kembali dilanjutkan pada Minggu (9/3/2025).

BPBD dan Basarnas mengimbau warga yang tinggal di sekitar lokasi agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat intensitas hujan masih tinggi.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Sukabumi telah mencatat sejumlah kecamatan terdampak banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (6/3). Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads