Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi sejak Kamis (6/3/2025) malam menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.
Data sementara dari BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat 116 kepala keluarga (KK) atau 204 jiwa terdampak. Dari jumlah tersebut 159 warga terpaksa harus mengungsi.
Bencana ini juga mengakibatkan 7 orang hilang dan 1 korban meninggal dunia di Kecamatan Simpenan. Selain itu, 120 rumah terendam, sementara 10 rumah mengalami kerusakan dengan rincian 5 rumah rusak ringan, dan 5 rusak berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Koswara mengungkapkan, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan volume air secara drastis. Kondisi itu mengakibatkan bencana di berbagai kecamatan.
"Hujan deras yang berlangsung lama telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Kami terus melakukan pendataan dan evakuasi di titik-titik terdampak. Saat ini, tim gabungan masih bekerja di lapangan untuk memastikan keselamatan warga," ujar Agung kepada detikJabar, Jumat (7/3/2025).
Pencarian Korban Hilang dan Upaya Evakuasi
BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan bahwa 7 orang masih dalam pencarian, dengan rincian:
β’ 2 orang hilang di Kecamatan Simpenan
β’ 3 orang hilang di Kecamatan Lengkong
β’ 2 orang hilang di Kecamatan Palabuhanratu
![]() |
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, serta perangkat desa dan kecamatan terus melakukan pencarian serta evakuasi warga terdampak.
BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena potensi hujan deras masih tinggi.
"Kami mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai, lereng bukit, dan daerah rawan longsor untuk tetap siaga. Jika hujan deras kembali turun dengan durasi lama, segera cari tempat lebih aman untuk menghindari risiko bencana," pungkas Agung Koswara.
Jembatan Putus, Akses Jalan Nasional Tertutup
Banjir dan longsor tidak hanya merendam permukiman, tetapi juga merusak infrastruktur. Jembatan di ruas Jalan Nasional Bagbagan-Kiaradua yang menghubungkan Desa Cidadap dan Loji, Kecamatan Simpenan, amblas dan terputus total.
Laporan dari Petugas P2BK Simpenan, Dandi Sulaeman, menyebutkan bahwa jembatan tersebut memiliki panjang 51 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 5 meter. Akibat kejadian ini, akses jalan nasional tertutup total, dan kondisi di lokasi semakin sulit karena mati lampu.
"Saat ini kondisi di lokasi masih gelap karena mati lampu, sehingga komunikasi tim di lapangan cukup terhambat. Kami terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk percepatan penanganan," ujar Dandi dalam laporannya.
Selain itu, longsor juga terjadi di Kampung Pamumuan, Kecamatan Simpenan, tepatnya di ruas jalan provinsi Kiaradua.
(sya/mso)