Tamat Sudah Cerita 'Gurun' Sampah di Pasar Caringin Bandung

Round-Up

Tamat Sudah Cerita 'Gurun' Sampah di Pasar Caringin Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 22 Jan 2025 08:31 WIB
Kondisi terkini penanganan sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung.
Pembersihan Pasar Caringin Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Pasar Caringin, Kota Bandung mendadak jadi sorotan pada pertengahan Desember 2024. Ada tumpukan sampah yang menggunung dan membentuk area menyerupai 'gurun', kemudian dikeluhkan keberadaannya karena mengganggu kenyamanan bagi warga sekitar.

Tumpukan sampah itu terdapat di area depan Pasar Caringin, Kota Bandung. Belakangan diketahui jika fenomena ini terjadi karena ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti dikurangi. Akibatnya, sampah dibuang begitu saja hingga memunculkan kondisi yang amat mengganggu pandangan mata.

Setelah pemerintah menanggapi fenomena ini, ultimatum kemudian diberikan kepada pengelola pasar. Pada intinya, sampah di sana harus segera dibersihkan. Setelah lebih dari sebulan, hal yang dinanti-nantikan itu akhirnya berhasil diwujudkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selasa (21/1/2025) berdasarkan pantauan detikJabar, sampah yang menggunung kini sudah hilang di area depan pasar. Menurunkan alat berat, sampah tersebut dibersihkan menggunakan beberapa cara mulai dari diangkut ke TPA Sarimukti hingga harus ditimbun ke dalam tanah.

"Kita manfaatkan kuota yang diberikan, jadi totalnya lima rit per hari. Kemudian dengan kuota itu kita coba press pakai alat, jadi dari tiga mobil bisa jadi satu mobil," katanya saat dikonfirmasi detikJabar.

ADVERTISEMENT

Karena kuota pembuangan ke TPA Sarimukti kurang memadai, sejumlah cara akhirnya ditempuh pengelola pasar. Melalui sepengetahuan dinas terkait, sampah sisanya yang tidak terangkut lalu ditimbun ke dalam tanah agar proses pembersihannya bisa lebih cepat dilakukan.

"Kemudian sebagian kita timbun dan terakhir kita buang hasil press selain ke TPA Sarimukti juga ke TPA Pasir Bajing, Garut," jelas Yudi.

Setelah tugas pembersihan itu selesai, pengelola pasar tak lupa untuk memberikan edukasi kepada pedagang di sana. Satu hal penting yang selama ini luput dilakukan adalah memilah sampah organik dan anorganik. Sebab nantinya, sampah organik akan diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dibuang ke TPA.

Meski baru berjalan sebulan belakangan ini, tapi Yudi memastikan para pedagang sudah mulai tersadarkan. Ia menyatakan, proses pemilahan sampah kini sudah mulai berjalan meski belum dilakukan secara merata di seluruh area pasar.

"Kita sudah satu bulan ya mengarahkan pedagang untuk memilah. Kita baru lakukan di blok H dan E. Mudah-mudahan dua blok ini jadi percontohan untuk blok lainnya. Tinggal bagaimana caranya mengangkut sampah yang sudah dipilah ini," terangnya.

Selain upaya-upaya itu, Yudi menyebut pengelola Pasar Caringin sedang berupaya mempercepat proses izin penggunaan lahan milik Pemprov Jabar untuk dijadikan tempat mengolah sampah. Targetnya, pengolahan sampah berbasis teknologi kompos bisa digunakan pada awal Februari 2025 mendatang.

"Untuk teknologinya sudah siap, tinggal bagaimana caranya kita bisa gunakan sambil menempuh perizinan memakai lahan. Saya khawatir kalau terlalu lama penumpukan akan terjadi lagi. Rencana kita gunakan pengomposan. Karena sumber sampah 95 persen organik jadi lebih ke arah kompos," katanya.

Yudi juga mengharapkan ada peran dari pemerintah untuk menyediakan tempat pembuangan bagi warga di sekitar Pasar Caringin. Sebab menurutnya, sampah di Pasar Caringin tidak hanya berasal dari pedagang, namun juga dari warga yang sengaja membuang sampah ke pasar.

"Saya barusan rapat dengan DLH, saya berharap mau menertibkan warga agar tidak buang ke dalam pasar. Jadi dia harus siapkan infrastruktur di wilayah masing-masing agar sampah dari masyarakat tidak masuk ke Caringin," ucap Yudi.

"Mereka buang ke sini karena tidak ada tempat pembuangan di perumahan warga jadi buang di mana saja," pungkasnya.




(ral/mso)


Hide Ads