Pasar Caringin Bandung yang Mulai Bersih dari Tumpukan Sampah

Pasar Caringin Bandung yang Mulai Bersih dari Tumpukan Sampah

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 21 Jan 2025 15:30 WIB
Kondisi terkini penanganan sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung.
Kondisi terkini penanganan sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Bandung -

Pasar Caringin sempat menjadi sorotan akibat tumpukan sampah yang menyerupai 'gurun'. Kondisi itu muncul beberapa waktu lalu akibat pengurangan ritase pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Namun, kini pemandangan tersebut tak lagi terlihat, pengelola Pasar Caringin mengatasi 'gurun' sampah lewat sejumlah upaya yang mereka lakukan. Pantauan detikJabar, Selasa (21/1/2025), sampah yang menumpuk di area depan pasar sudah tidak lagi terlihat dan hanya menyisakan gundukan tanah. Di sana, terdapat satu alat berat yang sedang merapikan gundukan tanah tersebut.

"Kita berhasil clean up (membersihkan) tumpukan sampah," ucap Kasi Kebersihan Pasar Caringin, Yudi saat dikonfirmasi detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudi menerangkan, pembersihan tumpukan sampah dilakukan dengan beberapa cara. Selain mengandalkan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti, pihaknya juga menyiasati banyaknya timbulan sampah dengan alat khusus.

"Kita manfaatkan kuota yang diberikan, jadi totalnya lima rit per hari. Kemudian dengan kuota itu kita coba press pakai alat, jadi dari tiga mobil bisa jadi satu mobil," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Namun upaya itu tak cukup untuk mengatasi sampah yang ada. Yudi menjelaskan, pihaknya kemudian menimbun sebagian sampah ke dalam tanah. Langkah ini menurutnya dilakukan atas sepengetahuan dinas terkait.

"Kemudian sebagian kita timbun dan terakhir kita buang hasil press selain ke TPA Sarimukti juga ke TPA Pasir Bajing, Garut," jelas Yudi.

Tak hanya itu, pengelola juga mengedukasi pedagang tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik kemudian akan diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dibuang ke TPA.

Meski baru sebulan berjalan, upaya mengedukasi para pedagang itu telah berhasil menundukkan kesadaran para pedagang tentang pentingnya memilah sampah.

"Kita sudah satu bulan ya mengarahkan pedagang untuk memilah. Kita baru lakukan di blok H dan E. Mudah-mudahan dua blok ini jadi percontohan untuk blok lainnya. Tinggal bagaimana caranya mengangkut sampah yang sudah dipilah ini," terangnya.

Lebih lanjut, Yudi menyebut pengelola Pasar Caringin sedang berupaya mempercepat proses izin penggunaan lahan milik Pemprov Jabar untuk dijadikan tempat mengolah sampah.

Dia menargetkan, pengolahan sampah berbasis teknologi kompos itu bisa digunakan pada awal Februari 2025 mendatang.

"Untuk teknologinya sudah siap, tinggal bagaimana caranya kita bisa gunakan sambil menempuh perizinan memakai lahan. Saya khawatir kalau terlalu lama penumpukan akan terjadi lagi. Rencana kita gunakan pengomposan. Karena sumber sampah 95 persen organik jadi lebih ke arah kompos," katanya.

Yudi juga mengharapkan ada peran dari pemerintah untuk menyediakan tempat pembuangan bagi warga di sekitar Pasar Caringin. Sebab menurutnya, sampah di Pasar Caringin tidak hanya berasal dari pedagang, namun juga dari warga yang sengaja membuang sampah ke pasar.

"Saya barusan rapat dengan DLH, saya berharap mau menertibkan warga agar tidak buang ke dalam pasar. Jadi dia harus siapkan infrastruktur di wilayah masing-masing agar sampah dari masyarakat tidak masuk ke Caringin," ucap Yudi.

"Mereka buang ke sini karena tidak ada tempat pembuangan di perumahan warga jadi buang di mana saja," tandasnya.

(bba/sud)


Hide Ads