Upaya Pemulihan Sungai Biang Kerok Bencana di Sukabumi

Upaya Pemulihan Sungai Biang Kerok Bencana di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 12 Des 2024 21:00 WIB
Jembatan yang putus karena banjir bandang di Sukabumi.
Bencana alam di Sukabumi (Foto: dok.BNPB)
Sukabumi -

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan perkembangan penanganan sungai yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi. Beberapa upaya pemulihan dan pencegahan bencana tengah dilakukan untuk mencegah bencana banjir susulan.

Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA, Dwi Purwantoro mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan normalisasi sungai. Salah satunya di Sungai Cipalabuhan sudah dinormalisasi sepanjang 120 meter dari target 200 meter.

"Geobag (kantong atau karung geotekstil yang digunakan untuk melindungi tepian sungai dari erosi dan pengikisan) sudah terpasang di Sungai Cipalabuhan dan Sungai Cilancah," kata Dwi secara daring dalam rapat koordinasi Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Sukabumi, Kamis (12/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, di Sungai Ciletuh, akses menuju lokasi kini sudah bisa dilalui, sehingga kegiatan penanganan dapat segera dilaksanakan. Sementara itu, di anak Sungai Ciletuh, yakni Sungai Cimarinjung di Kecamatan Ciemas, alat berat telah disiapkan untuk mempercepat air surut di kawasan tersebut.

"Kami melakukan peninggian sekitar 1,5 meter dengan panjang 50 meter. Akan dilakukan pemasangan Geobag serta perbaikan jembatan dengan menggunakan bronjong dengan tinggi 2,5 meter sepanjang 30 meter," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di sektor irigasi, perbaikan juga tengah berlangsung di daerah Irigasi Cikarang, termasuk bendungan, saluran induk Desa Cikarang, saluran Curug Cisempur, dan akses jalan yang menghubungkan lokasi-lokasi tersebut. Selain itu, di Sungai Cidolog, akses yang sebelumnya sulit ditempuh kini sudah bisa dilalui, sehingga memungkinkan kegiatan penanganan dilanjutkan.

Dwi menegaskan bahwa koordinasi di lapangan dilakukan langsung dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk memastikan kelancaran akses dan penanganan. "Alat berat sudah berada di lokasi. Jika ada kebutuhan tambahan, kami akan segera mengirimkannya untuk penanganan darurat," tegasnya.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap pemulihan infrastruktur sungai dan irigasi di Sukabumi dapat segera selesai, sehingga dampak bencana bisa diminimalkan dan masyarakat kembali beraktivitas dengan normal.

Sebelumnya diberitakan, bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi disebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan pendangkalan sungai. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik.

"Kapasitas sungai kita sudah terlewati, bahkan setelah kami cek, beberapa titik di peta sebaran hujan periode berulang 50 tahunan menunjukkan bahwa debit air yang terjadi hampir mencapai angka 50 tahunan," kata Dikky.

"Sementara, kapasitas sungai kita masih terbatas, bahkan ada beberapa yang kapasitasnya kurang dari 10 tahun. Akibatnya, debit air melebihi kapasitas dan meluap, merendam pesawahan dan pemukiman di sekitar sungai," sambungnya.

Hingga saat ini, bencana alam terjadi di 186 desa di 39 kecamatan. Bencana ini menyebabkan korban terdampak sebanyak 8.830 KK atau 20.722 jiwa, korban mengungsi sebanyak 4.653 KK atau 13.459 jiwa dan korban terancam sebanyak 620 KK atau 1.655 jiwa, 10 orang meninggal dunia dan dua orang hilang.




(dir/dir)


Hide Ads