.webp)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan survei rencana normalisasi sungai. Itu dilakukan pascabanjir melanda akses jalan Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
BPBD Kabupaten Malang bersama BBWS Brantas melakukan survei di dua titik lokasi yang terdampak banjir, yakni Daerah Aliran Sungai (DAS) Sat, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tundo, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Survei yang dilakukan bersama perangkat desa setempat bertujuan untuk memetakan kondisi terkini dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD Kabupaten Malang berencana untuk melakukan normalisasi aliran sungai dengan menggunakan ekskavator guna memperbaiki struktur sungai yang tergerus akibat banjir.
Berdasarkan hasil survei, rencana normalisasi akan dilakukan di dua daerah yakni Kali Sat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo sepanjang hampir 1 kilometer serta DAS Tundo di Desa Pujiharjo, dengan panjang normalisasi 2 kilometer.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyatakan, normalisasi aliran sungai diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang.Sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan sekitar.
"Hasil survei menunjukkan dua titik sungai perlu dinormalisasi yakni Kali Sat dan DAS Tundo. Agar aliran air kembali lancar dan aman," kata Sadono kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Selain normalisasi sungai, lanjut Sadono, BPBD Kabupaten Malang juga bekerja sama dengan PLN Peduli untuk mendistribusikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Salah satu bantuan yang disalurkan adalah perbaikan fasilitas umum, terutama di jembatan Kali Sat, Desa Purwodadi, yang mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana banjir.
Sadono menegaskan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya mencakup aspek infrastruktur, tetapi juga perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Kami fokus pada pemulihan yang menyeluruh, baik dari segi fisik maupun sosial," tegasnya.
Sadono berharap, dengan adanya kegiatan normalisasi sungai dan distribusi bantuan untuk wilayah Kecamatan Tirtoyudo dapat kembali pulih dengan cepat, serta masyarakat dapat terhindar dari potensi bencana serupa di masa mendatang.
BPBD Kabupaten Malang terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk BBWS Brantas dan PLN, untuk mempercepat proses pemulihan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan guna meminimalisir dampak bencana alam di masa depan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir menjadi bencana tahunan bagi warga Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, dikala hujan deras mengguyur wilayah mereka. Mereka sudah mengaku capek dan pemerintah dinilai kurang perhatian.
"Warga sudah capek hampir tiap tahun dapat kiriman banjir," ujar Kades Pujiharjo Hendik Arso kepada detikJatim, Sabtu (14/6/2025).
Banjir yang melanda wilayah Pujiharjo disebabkan karena luapan Sungai Tundo yang mengalir di kawasan desa setempat.
Terakhir debit sungai Tundo meluap dan menutup akses jalan desa pada Jumat (13/6/2025), malam. Warga pun sampai terjebak macet selama hampir 10 jam, karena akses jalan tidak dapat dilintasi.
Menurut Hendik, sendimentasi telah mengurangi ruang aliran sungai dan harus dilakukan pengerukan.
Sementara Pemerintah Kabupaten Malang sendiri tak dapat berbuat banyak, karena daerah aliran sungai bukan merupaka kewenangan mereka.
"Pihak Pemkab (Malang) tidak berani mengadakan pengerukan sungai atau pembangunan dinding penahan sungai. Karena bukan kewenanganya," tutur Hendik.
(auh/hil)
