Bey Ungkap Kemungkinan Relokasi Warga Pasca Banjir Rob Indramayu

Bey Ungkap Kemungkinan Relokasi Warga Pasca Banjir Rob Indramayu

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 18 Nov 2024 14:45 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi banjir rob di Indramayu.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi banjir rob di Indramayu (Foto: Istimewa).
Bandung -

Bencana banjir rob sempat melanda wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu selama sepekan terakhir. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, Pemprov Jabar akan segera mencari jalan keluar untuk menyudahi banjir rob yang jadi langganan di daerah pesisir.

Bey pada Senin (18/11/2024), sempat melakukan peninjauan banjir rob di Pesisir Eretan, Indramayu. Ia mengatakan, langkah utama yang dilakukan ialah normalisasi sungai dan pembuatan tanggul.

"Rob ini kan berulang ya, pertama penanganan tadi informasi ada normalisasi sungai dan juga pembuatan tanggul. Lalu ketiga ada relokasi penduduk, tapi itu bertahap," ucap Bey saat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Eretan Kulon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir rob telah menggenangi sejumlah desa, di antaranya Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bey mengatakan, setidaknya ada 93 KK yang terdampak banjir rob dari Eretan Kulon.

Sepanjang pesisir tersebut baik Eretan Kulon dan Wetan, sama-sama terkena rob. Saat Bey berkunjung, banjir masih menggenangi kawasan tersebut dengan ketinggian rata-rata sekitar 50 cm. Diketahui, biasanya air pasang yang meluap hanya sekitar 10-20 cm, kemudian surut dalam beberapa jam. Namun beberapa hari ke belakang ketinggian air cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang ini harus bersama-sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Jadi tidak bisa cepat penanggulangannya, tapi bertahap kita tanggulangi. Dan ini memang tidak baik. Robnya hampir, ya boleh dikatakan tadi pagi masih surut tapi nanti naik lagi. Jadi akan kami koordinasi dengan BBWS Citarum dan lainnya," ucap Bey.

Bey pun ingin penanggulangan bisa cepat dilakukan agar kejadian ini tak berulang. Maka untuk normalisasi sungai maupun pembuatan tanggul, akan dilakukan koordinasi lebih lanjut bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Harapannya, pembuatan tanggul dapat dilakukan segera pada 2025.

Terkait kemungkinan relokasi warga agar tak terdampak banjir rob, Bey mengatakan wacana tersebut disambut baik oleh warga setempat. Ia juga menjanjikan bahwa relokasi akan dilakukan sekaligus memberi bantuan pelatihan, demi kesejahteraan hidup warga ke depan.

"Mereka senang, karena selain relokasi mereka juga ada pelatihan juga untuk masyarakatnya. Jadi mereka juga dibekali untuk kehidupannya lebih baik, termasuk bisa menjadi unit mikro UMKM seperti ini," harap Bey.

Bey menyampaikan pula, untuk relokasi telah tersedia lahan seluas 1,5 hektare di kawasan yang jauh dari dampak banjir rob, dari program nasional pembangunan perumahan untuk keluarga nelayan yang dapat menampung 93 KK.

Pada kesempatan yang sama, sejumlah nelayan menyampaikan aspirasi kepada Bey. Yakni permintaan penambahan kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan, yang ia janjikan akan diusulkan ditambah.

"Ya saya kira wajar, saya akan koordinasikan dengan Pertamina/BPH Migas. Semoga cepat diantisipasi, (penambahan kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan). Iya diusulkan ditambah jadi 50," katanya.




(aau/mso)


Hide Ads