Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Senin (18/11/2024). Mulai geger beredarnya video syur siswi kelas XI SMA di Sukabumi.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Geger Video Syur Siswi Kelas XI SMA di Sukabumi
Sejak sepekan terakhir, viral tiga video dan beberapa foto memperlihatkan adegan tidak senonoh antara seorang pria dan wanita. Salah satu pemeran wanita dalam video tersebut diduga merupakan pelajar SMA. Hal itu terlihat dari seragam yang dikenakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video berdurasi 26 detik, 17 detik, dan 4 detik itu menunjukkan wajah pria dengan cukup jelas, sedangkan wajah pemeran wanita tampak buram. Dalam salah satu foto yang ikut tersebar, wanita tersebut terlihat mengenakan seragam olahraga yang identik dengan salah satu SMA favorit di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
"Iya, videonya memperlihatkan adegan hubungan badan antara pria dan wanita. Si perempuan memakai seragam olahraga yang biasa dipakai oleh pelajar salah satu SMA," kata Ita, seorang warga, kepada detikJabar, Senin (18/11/2024).
Saat dikonfirmasi D, salah seorang guru di sekolah yang bersangkutan membenarkan bahwa pemeran wanita dalam video tersebut adalah siswi mereka.
Menurutnya, pihak sekolah segera mengambil langkah setelah kasus ini mencuat.
"Itu memang siswi kami. Setelah kami konfirmasi, anak tersebut mengakui kebenarannya. Kami juga memanggil orang tuanya untuk membicarakan masalah ini secara bersama-sama," ujar D melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut, D menyatakan, bahwa berdasarkan pengakuan siswi tersebut, video itu dibuat secara sengaja oleh keduanya. Menyusul insiden ini, orang tua memutuskan untuk menarik anaknya dari sekolah.
"Setelah semuanya jelas, orang tua akhirnya memilih mencabut anaknya dari sekolah," pungkas D.
Nasib pelajar perempuan itu kabarnya sudah keluar dari sekolah atas permintaan keluarga. Menurut D, siswi yang beradegan tak senonoh di dalam video adalah siswi kelas XI alias 11.
"Jadi orang tua waktu itu cabut dari sekolah karena memang pertimbangannya melihat psikologisnya, memang informasinya videonya udah tersebar, ada bahasa-bahasa begitu, jadi orang tua mencabut, kelas XI," kata D kepada detikJabar, Senin (18/11/2024).
D menyebut video itu ramai sejak Oktober silam. Sedangkan kejadian tepat kapan video direkam, D mengaku tidak tahu.
"Kalau kejadian saya tepatnya kurang tahu, tapi kalau kemarin kita mendengar ramai itu di bulan Oktober, (adegan) itu mah di luar (sekolah). Videonya itu di luar di rumah, entah di mana," sambungnya.
Guru SMA di Tasikmalaya Diduga Langgar Netralitas
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya menangani dugaan pelanggaran netralitas yang dilakukan oleh seorang ASN di masa kampanye Pilkada Kota Tasikmalaya.
"Proses penanganan sudah selesai, kami sudah melayangkan rekomendasi kepada Badan Kepegawaian Negara agar ditindak sesuai aturan khususnya UU ASN serta aturan lain yang mengatur tentang netralitas ASN," kata Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya Zaky Pratama didampingi Koordinator Pencegahan dan Penanganan Pelanggaran Rida Pahlevi, Senin (18/11/2024).
Zaky menjelaskan ASN tersebut berinsial S warga Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Dia bekerja sebagai guru di sebuah SMA Negeri di Kota Tasikmalaya.
"Kejadiannya pada 7 Oktober lalu, jadi yang bersangkutan menggelar acara dengan mengundang salah satu calon Wali Kota. Dia diduga menginisiasi acara itu dan menjadi pembawa acara dan mengucapkan kalimat-kalimat dukungan," kata Zaky.
Temuan itu menurut Zaky dilengkapi barang bukti rekaman video, sehingga pihaknya langsung mengundang yang bersangkutan dan melakukan penanganan pelanggaran netralitas ASN. "Jadi prosesnya sudah di BKN, kami sudah layangkan surat rekomendasi," kata Zaky.
Selain itu, Zaky juga memaparkan 3 temuan lain yang ditangani oleh Bawaslu Kota Tasikmalaya selama masa kampanye Pilkada Kota Tasikmalaya.
"Pada tanggal 16 Oktober 2024, Bawaslu Kota Tasikmalaya mengambil alih temuan kampanye di tempat pendidikan yang ditemukan oleh Panwaslu Kecamatan Mangkubumi," kata Zaky.
Namun setelah melalui serangkaian pembahasan, Sentra Gakumdu memutuskan untuk menghentikan temuan atau dugaan pelanggaran tersebut.
"Setelah dilakukan proses penanganan pelanggaran dan masuk pada pembahasan kedua, Bawaslu dan tim Sentra Gakkumdu bersepakat untuk menghentikan temuan tersebut, alasannya karena tidak terpenuhi unsur pasal yang diduga, yaitu pasal 187 ayat 3 juncto 69 huruf i UU Pilkada," kata Zaky.
Temuan ketiga di masa kampanye terjadi pada tanggal 23 Oktober 2024, Bawaslu Kota Tasikmalaya menemukan dugaan kampanye di tempat ibadah di wilayah Kecamatan Cipedes. Namun demikian setelah dilakukan penanganan, kasus tersebut juga dinyatakan tak memenuhi unsur.
"Temuan atau dugaan kampanye di tempat ibadah di wilayah Cipedes juga sama, sempat kami tangani tapi setelah dilakukan pembahasan di Sentra Gakkumdu dihentikan karena tidak terpenuhi unsur pasal yang diduga yaitu pasla 187 ayat 3 juncto 69 huruf i UU Pilkada," kata Zaky.
Sementara itu temuan atau dugaan pelanggaran keempat yang sempat ditangani adalah laporan masyarakat terkait dengan konten media sosial kelima pasangan calon Wali Kota. Tapi saat pihak Bawaslu melakukan kajian awal, laporan itu dinyatakan tidak memenuhi unsur materil.
"Berdasarkan hasil kajian sebagaimana dimaksud laporan tidak terpenuhi unsurmateril yang mana harus memuat waktu dan tempat kejadian dugaan pelanggaran," kataZaky.
16 KK Diungsikan Imbas Kirmir Longsor
Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Minggu (17/11/2024) mengakibatkan sebuah kirmir di Sungai Citepus di Jalan Industri Dalam RT 8, RW 8, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, ambrol.
Ambrolnya kirmir tersebut mengakibatkan dua rumah yang dihuni 4 kepala keluarga terdampak. Peristiwa kirmir roboh itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB saat hujan mengguyur sebagian besar wilayah di Kota Bandung.
Kini, 16 kepala keluarga (KK) yang tinggal di aliran Sungai Citepus, Jalan Industri Dalam, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo diungsikan. Mereka diungsikan karena khawatir terjadi longsor susulan pada kirmir sungai.
Usai peristiwa itu, Pj Wali Kota Bandung A. Koswara meninjau langsung lokasi kirmir yang ambrol pada Senin (18/11/2024). Dalam peninjauan itu, Koswara menyebut masih ada potensi longsor susulan di bantaran Sungai Citepus.
Karena itu, Koswara meminta 16 KK di bantaran Sungai Citepus untuk diungsikan sementara sembari menunggu proses perbaikan kirmir.
"Kira juga mengidentifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi runtuh supaya masuk program mitigasi bencananya. Terhadap yang terkena dampak itu ada 4 KK. Penduduk yang lainnya yang disekitar terdampak itu juga sudah pindah," kata Koswara.
"Jadi totalnya ada 16 KK yang ikut pindah juga sebagai antisipasi nanti longsor lagi," imbuhnya.
Koswara juga menuturkan, Pemkot Bandung akan berupaya mencari tempat mengungsi yang layak dan bisa ditempati dalam jangka waktu lama. "Nanti dicarikan tempatnya supaya pas dan bisa rada lama pengungsiannya tadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Koswara memastikan kirmir yang ambrol di Sungai Citepus akan segera diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Perbaikan dilakukan dengan dana darurat BBWS.
"Tanggulnya akan dibangun ulang oleh BBWS menggunakan dana darurat yang dimiliki BBWS. Pemerintah Kota Bandung akan membantu proses pembersihan area yang terdampak," tandasnya.
4 Warga Tasik Tersambar Petir, 1 Tewas
Empat orang warga di Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tersambar petir Minggu (17/11/24) petang. Korban tengah berteduh di gubuk tengah sawah saat hujan deras disertai petir melanda. Peristiwa ini terjadi di Kampung Cikembang, Desa Wargakerta.
"Betul empat warga di Kecamatan Sukarame tersambar petir saat berteduh di gubuk lahan persawahan. Memang lokasi ini tengah diguyur hujan deras disertai petir," kata Kapolsek Sukarame, Ipda Mulyadi pada detikjabar Senin (18/11/24) pagi.
Akibat kejadian seorang warga bernama Mahrum (64) warga Desa Wargakerta meninggal dunia di tempat. Sementara tiga warga lain bernama Jana Sujana (35), Faraz Farizal (20) dan Sahidin (58) warga Desa Sukarapih mengalami terguncang.
Korban tewas menderita luka bakar di bagian dada atas serta telinga mengeluarkan darah. Korban langsung dikebumikan keluarga tanpa menjalani autopsi.
"Korban meninggal ada satu orang, tiga orang lagi selamat namun syok. Sempat dibawa ke layanan medis yang tiga orang kondisinya membaik. Satu korban meninggal dunia langsung dikebumikan keluarga," kata Mulyadi.
Peristiwa ini terjadi saat para korban bekerja di sawah. Akibat hujan petir mereka terpaksa berteduh di gubuk areal persawahan.
Tak lama berselang, petir menyambar dan mengenai Mahrum hingga tewas. Korban langsung dievakuasi warga menuju rumah duka.
"Dikarenakan hujan keempat orang tersebut berteduh di saung atau digubuk, tidak lama kemudian ada petir menyambar langsung ke Mahrum. Lalu setelah itu para korban dievakuasi," ucap Mulyadi.
Bey Ungkap Kemungkinan Relokasi Warga Pasca Banjir Rob Indramayu
Bencana banjir rob sempat melanda wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu selama sepekan terakhir. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, Pemprov Jabar akan segera mencari jalan keluar untuk menyudahi banjir rob yang jadi langganan di daerah pesisir.
Bey pada Senin (18/11/2024), sempat melakukan peninjauan banjir rob di Pesisir Eretan, Indramayu. Ia mengatakan, langkah utama yang dilakukan ialah normalisasi sungai dan pembuatan tanggul.
"Rob ini kan berulang ya, pertama penanganan tadi informasi ada normalisasi sungai dan juga pembuatan tanggul. Lalu ketiga ada relokasi penduduk, tapi itu bertahap," ucap Bey saat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Eretan Kulon.
Banjir rob telah menggenangi sejumlah desa, di antaranya Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bey mengatakan, setidaknya ada 93 KK yang terdampak banjir rob dari Eretan Kulon.
Sepanjang pesisir tersebut baik Eretan Kulon dan Wetan, sama-sama terkena rob. Saat Bey berkunjung, banjir masih menggenangi kawasan tersebut dengan ketinggian rata-rata sekitar 50 cm. Diketahui, biasanya air pasang yang meluap hanya sekitar 10-20 cm, kemudian surut dalam beberapa jam. Namun beberapa hari ke belakang ketinggian air cukup tinggi.
"Jadi memang ini harus bersama-sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Jadi tidak bisa cepat penanggulangannya, tapi bertahap kita tanggulangi. Dan ini memang tidak baik. Robnya hampir, ya boleh dikatakan tadi pagi masih surut tapi nanti naik lagi. Jadi akan kami koordinasi dengan BBWS Citarum dan lainnya," ucap Bey.
Bey pun ingin penanggulangan bisa cepat dilakukan agar kejadian ini tak berulang. Maka untuk normalisasi sungai maupun pembuatan tanggul, akan dilakukan koordinasi lebih lanjut bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Harapannya, pembuatan tanggul dapat dilakukan segera pada 2025.
Terkait kemungkinan relokasi warga agar tak terdampak banjir rob, Bey mengatakan wacana tersebut disambut baik oleh warga setempat. Ia juga menjanjikan bahwa relokasi akan dilakukan sekaligus memberi bantuan pelatihan, demi kesejahteraan hidup warga ke depan.
"Mereka senang, karena selain relokasi mereka juga ada pelatihan juga untuk masyarakatnya. Jadi mereka juga dibekali untuk kehidupannya lebih baik, termasuk bisa menjadi unit mikro UMKM seperti ini," harap Bey.
Bey menyampaikan pula, untuk relokasi telah tersedia lahan seluas 1,5 hektare di kawasan yang jauh dari dampak banjir rob, dari program nasional pembangunan perumahan untuk keluarga nelayan yang dapat menampung 93 KK.
Pada kesempatan yang sama, sejumlah nelayan menyampaikan aspirasi kepada Bey. Yakni permintaan penambahan kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan, yang ia janjikan akan diusulkan ditambah.
"Ya saya kira wajar, saya akan koordinasikan dengan Pertamina/BPH Migas. Semoga cepat diantisipasi, (penambahan kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan). Iya diusulkan ditambah jadi 50," katanya.
Simak Video "Video: Lisa Mariana Penuhi Panggilan Polda Jabar Terkait Video Syur"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/mso)