Banjir-Longsor Hantam Sukabumi, Ratusan Warga Mengungsi Sementara

Banjir-Longsor Hantam Sukabumi, Ratusan Warga Mengungsi Sementara

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 05 Nov 2024 23:27 WIB
Warga korban banjir di Sukabumi mengungsi sementara
Warga korban banjir di Sukabumi mengungsi sementara (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi sejak Selasa (5/11/2024) sore menyebabkan banjir limpasan yang mengakibatkan kerusakan pada lima rumah dan memaksa puluhan warga untuk mengungsi. Banjir limpasan tersebut hampir merata terjadi di Sukabumi.

Salah satunya terjadi di Jalan PGRi, Sukabumi. Banjir menerjang lapak pedagang. Dalam video yang viral di media sosial, banjir menghanyutkan lapak-lapak milik pedagang.

Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di Jalan Nasional RA Kosasih. Meski situasi ini sempat menimbulkan kemacetan, tim dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) sudah bergerak cepat untuk mengevakuasi dan membersihkan area terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengunjungi lokasi banjir di Cikondang, Kelurahan Citamiang. Dia menyampaikan, bahwa lima 5 rumah terendak, sebanyak 15 kepala keluarga terkena dampak langsung dari musibah ini dan 63 orang mengungsi di wilayah tersebut.

Di Kecamatan Baros terdapat 10 rumah terendam, mengungsi 14 orang ke rumah tetangga. Kemudian di Kebon Danas 1 unit rumah tertimpa longsor dan 6 orang mengungsi.

ADVERTISEMENT

Di Legok Bitung, Baros 13 rumah terendam dan mengungsi 3 orang ke rumah tetangga. Sedangkan di Kelurahan Limus Nunggal, Cibeureum, sebanyak 6 rumah terendam, 1 dinding rumah jebol dan 30 warga mengungsi ke rumah tetangga.

"Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai meluap, terutama karena ukuran sungai yang menyempit. Beberapa rumah terdampak berat dan memerlukan perbaikan dalam waktu dekat. Meski begitu, hingga saat ini air sudah sepenuhnya surut," kata Kusmana kepada detikJabar.

Dari data yang diterima, hingga pukul 23:09 WIB ada 66 titik di wilayah Sukabumi terdampak bencana alam, termasuk daerah Cibeureum dan Baros.

Kusmana menyebut tidak ada korban jiwa. Namun, ada seorang warga disabilitas yang perlu dirawat dan akan dibawa ke RSUD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sejumlah warga terdampak lainnya juga sudah mengungsi sementara di tempat yang disediakan oleh aparat RW setempat, dengan bantuan logistik dari Dinas Sosial (Dinsos).

Penanganan Pemkot dan Upaya Antisipasi

Pemkot Sukabumi telah melakukan berbagai upaya antisipasi banjir sejak awal tahun, seperti pembersihan aliran sungai bekerja sama dengan PSDA Provinsi Jawa Barat.

"Saya telah berkoordinasi dengan PSDA untuk mengevaluasi titik-titik banjir dan mengidentifikasi penyebabnya. Debit air yang tinggi di sungai kecil menjadi salah satu faktor. Diharapkan warga bersama-sama menjaga aliran sungai dari bangunan liar agar banjir tidak terulang," kata dia.

Evaluasi Tata Ruang dan Tindakan ke Depan

Kusmana menekankan bahwa tata ruang di Sukabumi saat ini sedang dalam evaluasi. Ia mengimbau agar warga tidak mendirikan bangunan yang bisa mempersempit aliran sungai, mengingat risiko banjir dan longsor di kota ini.

"Sukabumi adalah kota yang rawan banjir, terutama di wilayah Cibeureum dan Baros. Kami perlu lebih fokus dalam menangani masalah tata ruang untuk mengurangi risiko bencana di masa depan," ujarnya.

Antisipasi Bencana Susulan

Pemkot Sukabumi tetap bersiaga menghadapi potensi bencana susulan. Semua instansi terkait seperti PUTR, BPBD, Dishub, dan Dinsos akan memantau situasi dengan dukungan CCTV di beberapa titik.

"Malam ini, tim akan terus berjaga, dan diharapkan hujan mulai mereda agar tidak terjadi banjir susulan," tutupnya.




(dir/dir)


Hide Ads