Cerita Korban Banjir Sukabumi: Rumah Terendam-Barang Berharga Hilang

Cerita Korban Banjir Sukabumi: Rumah Terendam-Barang Berharga Hilang

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 06 Nov 2024 08:15 WIB
Warga Sukabumi tengah membersihkan rumahnya yang terkena banjir
Warga Sukabumi tengah membersihkan rumahnya yang terkena banjir (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Banjir yang melanda Sukabumi pada Selasa (5/11/2024) kemarin telah meninggalkan luka mendalam bagi warga yang terdampak. Salah satu korban, Aipda Bunga Fajar Marta (39) menceritakan, detik-detik menegangkan saat air masuk ke rumahnya di tengah hujan deras.

Fajar yang tinggal bersama ibu dan empat orang tak menyangka bahwa hujan kali ini akan merusak. Selama 36 tahun tinggal di rumah tersebut, ia baru merasakan pertama kali banjir yang begitu parah.

"Kejadiannya itu awalnya hujan kecil, terus tiba-tiba besar. Air masuk pertama dari WC, langsung jebol dan menerjang dinding, sampai akhirnya masuk ke semua ruangan. Tinggi air sampai dua meter," kata Fajar kepada detikJabar di rumahnya wilayah Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Rabu (6/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat banjir tersebut, seluruh barang berharga di rumahnya ikut terendam, mulai dari peralatan rumah tangga, kasur, baju-baju, hingga surat-surat penting. "Semua terendam, saya tidak tahu surat-surat penting itu sekarang ada di mana. Tidak ada yang bisa diselamatkan," ujarnya.

Kini, ibu Fajar yang masih mengalami syok harus mengungsi sementara di rumah adiknya, sementara rumah mereka dibiarkan kosong untuk dibersihkan dari sisa-sisa kotoran akibat banjir.

ADVERTISEMENT

"Ini pertama kali setelah 36 tahun kami tinggal di rumah ini, mengalami banjir separah ini. Rasanya sungguh tidak menyangka," kata dia.

Dia berharap Pemerintah Kota Sukabumi dapat membantu warga yang terdampak untuk segera pulih dari bencana ini. "Harapan saya, pemerintah bisa membantu kami, terutama yang kehilangan banyak barang berharga," sambungnya.

Seperti diketahui, bencana alam banjir limpasan hingga longsor yang terjadi di Sukabumi telah berdampak bagi ratusan warga lainnya. Sebanyak 34 rumah sempat terendam, dan 116 warga terpaksa mengungsi.

Titik lokasi bencana hampir menyebar di seluruh kecamatan Kota Sukabumi, utamanya Baros, Cibeureum dan Citamiang. Begitupun di Jalan PGRI, Sukabumi, banjir sempat menerjang lapak pedagang. Dalam video yang viral di media sosial, banjir menghanyutkan lapak-lapak milik pedagang di kawasan tersebut.

Pj Walkot Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antisipasi banjir sejak awal tahun, seperti pembersihan aliran sungai bekerja sama dengan PSDA Provinsi Jawa Barat.

"Saya telah berkoordinasi dengan PSDA untuk mengevaluasi titik-titik banjir dan mengidentifikasi penyebabnya. Debit air yang tinggi di sungai kecil menjadi salah satu faktor. Diharapkan warga bersama-sama menjaga aliran sungai dari bangunan liar agar banjir tidak terulang," kata dia.

Dia juga menekankan bahwa tata ruang di Sukabumi saat ini sedang dalam evaluasi. Ia mengimbau agar warga tidak mendirikan bangunan yang bisa mempersempit aliran sungai, mengingat risiko banjir dan longsor di kota ini.

"Sukabumi adalah kota yang rawan banjir, terutama di wilayah Cibeureum dan Baros. Kami perlu lebih fokus dalam menangani masalah tata ruang untuk mengurangi risiko bencana di masa depan," ujarnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads