Curhat Ibu Hamil di Cimahi Minim Edukasi soal Pencegahan Stunting

Curhat Ibu Hamil di Cimahi Minim Edukasi soal Pencegahan Stunting

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 24 Okt 2024 21:20 WIB
Ibu Hamil di Cimahi Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Ibu Hamil di Cimahi Jalani Pemeriksaan Kesehatan (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Ibu hamil di Kota Cimahi diwanti-wanti supaya menjaga kandungannya. Hal itu demi meminimalisir potensi bayi lahir dengan kondisi stunting dengan pencegahan sejak dalam kandungan.

Hal itu diakui oleh Sinta Bela (21), seorang ibu hamil warga Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Ia masih minim pengetahuan soal langkah mencegah stunting dan kesehatan ibu hamil.

"Jujur masih banyak yang belum saya tahu, seperti jenis makanan apa yang harus saya makan selama hamil. Kebetulan ini saya masuk 5 bulan," kata Sinta saat ditemui di Cimahi, Kamis (24/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, selama hamil anak pertamanya Sinta jarang mengonsumsi ikan dan daging merah. Alhasil ia sempat mengalami anemia saat pengecekan kesehatan di Puskesmas.

"Asalnya enggak makan daging merah, ternyata itu juga harus. Sebelumnya sempat anemia, tensi rendah, Hb kurang. Nah ternyata harus ditingkatkan lagi, alhamdulillah sekarang sudah 11 lebih," kata Sinta.

ADVERTISEMENT

Sinta dan puluhan ibu hamil lainnya menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Citeureup. Di situ, ia juga mendapatkan edukasi dari petugas kesehatan soal cara menjaga kesehatan selama hamil.

"Ibu hamil harus terpenuhi nutrisinya, khususnya untuk mencegah stunting. Sehingga saat bersalin itu bayi tidak lahir dengan berat badan rendah," kata Kepala Puskesmas Citeureup Juara Pardamean

Di Kelurahan Citeureup sendiri, angka prevalensi stunting-nya berada di 10,9. Sementara berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2023, data stunting di Kota Cimahi sebesar 9,4

"Jadi dengan kegiatan ini, sangat membantu kami juga menekan angka stunting melalui edukasi dan pembagian makanan bernutrisi untuk ibu hamil," kata Juara.

Sementara itu Program Officer Generasi Sehat Kitabisa, Anggi Rayida mengatakan pihaknya memfasilitasi 200 ibu hamil di Bandung Raya dengan pemeriksaan kesehatan dan donor protein.

"Aksi donor protein, pemberian makanan tambahan, serta pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil ini berlangsung selama 60 hari, sejak September lalu. Ada 200 ibu hamil yang jadi sasaran kita," kata Anggi.

Dari 200 ibu hamil itu, ada sekitar 12 persen yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK). Hal tersebut menjadi perhatian khusus untuk dilakukan pemenuhan nutrisi.

"Ada tenaga kesehatan yang melakukan screening medis dan Satgas Protein yang mengukur kecukupan gizi harian para ibu. Hasil secara akurat akan kami dapatkan dalam seminggu ke depan," kata Anggi.




(dir/dir)


Hide Ads