Mengenal Sesar Garsela yang Jadi Penyebab Gempa Bandung

Mengenal Sesar Garsela yang Jadi Penyebab Gempa Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 19 Sep 2024 19:00 WIB
Ilustrasi Gempa di Vanuatu
Ilustrasi gempa. Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9
Bandung -

Kabupaten Bandung diguncang gempa dengan kekuatan Magnitudo (M) 5.0 pada Rabu (18/9/2024) kemarin. Gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas Sesar Garsela.

Gempa di Kabupaten Bandung terjadi Rabu pagi pukul 09.41 WIB dengan titik koordinat 7.19 lingkar selatan dan 107.67 Bujur timur atau 24 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 10 kilometer.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa Kabupaten Bandung adalah gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi dihimpun, Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan merupakan salah satu sesar yang paling aktif di Jawa Barat dan berada di Kabupaten Garut yang membentang sepanjang 42 kilometer hingga wilayah selatan Bandung.

Sesar Garsela punya dua segmen yakni Segmen Rakutai di arah utara dan Segmen Kencana di arah selatan dengan panjang masing-masing 19 dan 17 kilometer.

ADVERTISEMENT

Meski merupakan salah satu sesar paling aktif dengan adanya kluster aktivitas kegempaan atau seismisitas, penelitian terhadap Sesar Garsela terbilang masih minim. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah jurnal yang terdapat di Buletin Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Dijelaskan jika salah satu segmen Sesar Garsela yakni Segmen Kencana, berada di daerah yang dekat dengan permukiman penduduk.

Sementara Badan Geologi menyebutkan, aktivitas dari patahan Sesar Garsela terus diwaspadai perkembangannya karena hal itu bisa mengurangi risiko bila terjadi gempa dengan magnitudo yang besar.

Di tahun 2024 ini, Badan Geologi melalui Pusat Survei Geologi (PSG) melakukan penyelidikan patahan aktif untuk mengetahui karakteristik dari Sesar Garsela. Hasil dari penyelidikan sementara Badan Geologi, terdapat bukti patahan berupa longsoran, offset dan kekar di Sesar Garsela.

Patahan aktif Sesar Garsela secara umum mengarah ke timur laut - barat daya dengan jenis patahan mendatar menganan (strike slip dextral). Data pengukuran juga memperlihatkan adanya potensi patahan naik yang memotong dan diduga mengaktifkan kembali patahan aktif Garsela.

Kerusakan yang terjadi Kabupaten Bandung akibat gempa selain disebabkan oleh aktivitas Sesar Garsela, juga diperparah adanya pelalpukan batuan kuarter pada morfologi dataran di wilayah pusat gempa.

"Berdasarkan data Badan Geologi, wilayah ini (Kabupaten Bandung) dominan tersusun oleh tanah sedang (kelas D) pada dataran bergelombang, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan," ucap Kepala Badan Geologi M Wafid.

Wafid menuturkan, daerah di sekitar pusat gempa bumi pada umumnya tersusun oleh batuan berumur kuarter atau batuan sedimen dan batuan gunung api. Menurutnya, batuan itu mengalami pelapukan yang membuat efek guncangan gempa semakin kuat.

"Sebagian batuan kuarter tersebut telah mengalami pelapukan. Batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lepas, urai, tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi," ujarnya

(bba/sud)


Hide Ads