.webp)
Gempa bumi berkekuatan M 4.9 mengguncang Kabupaten Garut pada Rabu, (18/9) pagi kemarin. Gempa yang berpusat di Kabupaten Bandung ini merusak ribuan rumah milik masyarakat di Garut.
Gempa ini terjadi pada Rabu pagi, sekitar jam 09.41 WIB. BMKG mencatat, pusat titik gempa berada di 7.19 LS, 107.67 BT, Tenggara Kabupaten Bandung, di daratan dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela).
Akibat dari bencana alam tersebut, ribuan rumah dan bangunan lainnya seperti fasilitas ibadah dan pendidikan mengalami kerusakan. Pemkab mencatat, ada lebih dari seribuan bangunan yang kena dampaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang diterima detikJabar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, berdasarkan data sementara yang mereka himpun hingga pukul 07.00 WIB pagi ini, total ada 1.238 bangunan yang rusak akibat gempa.
 Infografis gempa bumi guncang Garut Foto: Olah visual Hakim Ghani/detikJabar |
Terdiri dari 1.197 unit rumah, 21 tempat ibadah, dan 20 sekolah. Petugas saat ini masih melakukan klasifikasi terhadap bangunan yang mengalami kerusakan, untuk menentukan langkah berikutnya. Namun, mayoritas bangunan yang rusak ini berada di klasifikasi rusak ringan dan sedang.
"Untuk level kerusakannya masih diinventarisir. Petugas masih melakukan pendataan di lapangan. Karena selain mendata, kita juga sekarang sedang fokus menyalurkan bantuan," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar kepada wartawan, Kamis, (19/9/2024).
1.238 bangunan yang dilaporkan rusak karena diguncang gempa bumi ini, berada di 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Pasirwangi, Sukaresmi, Cisurupan, Samarang, Tarogong Kaler dan Cibiuk.
Desa Barusari yang berada di Kecamatan Pasirwangi, menjadi lokasi terparah yang dilanda gempa bumi. Ada ratusan rumah yang mengalami kerusakan di desa ini. Selain ribuan bangunan yang rusak, diketahui ada 5 orang yang menjadi korban gempa di Garut. Mereka mengalami luka ringan.
Aah mengatakan, upaya penanggulangan dampak gempa bumi saat ini sedang dilakukan. Ada beberapa langkah yang dilakukan Pemkab, salah satunya memasok kebutuhan para penyintas di lapangan.
"Kita juga siapkan untuk pengungsian. Karena memang hasil pengamatan di lapangan ada banyak masyarakat yang riskan ketika kembali lagi ke rumah, khawatir ada gempa susulan," ungkap Aah.
Aktivitas gempa bumi di Garut sendiri sekarang sudah melandai. Meskipun begitu, Aah mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Sejak, pada Rabu kemarin, ada lebih dari 5 kali gempa susulan yang terjadi pasca gempa berkekuatan M 4.9 itu.
"Meskipun getarannya tidak sekencang yang pertama, tapi masyarakat harus tetap mewaspadai gempa susulan," pungkas Aah.
(yum/yum)
