Pemerintah Kabupaten Cianjur tengah merumuskan cara untuk meningkatkan mutu pendidikan warganya. Pasalnya, tak sedikit warga Cianjur yang putus sekolah di tengah jalan.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan upaya meningkatkan mutu pendidikan dilakukan selaras dengan upaya Cianjur mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sebab, kata Herman, IPM Cianjur saat ini berada di angka 65,56 dengan rata-rata lama sekolah (RLS) hanya 7,5 tahun atau setingkat kelas 2 SMP.
"Makanya kita sedang fokus menggenjot IPM dan RLS dengan berbagai program," kata Herman di Cianjur, Selasa (10/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara yang dilakukan dengan memaksimalkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Menurut Herman, PKBM yang ada di tengah-tengah masyarakat bisa menyerap anak-anak putus sekolah maupun masyarakat lanjut usia yang hanya mengenyam pendidikan hingga jenjang SD maupun SMP>
"Di Cianjur ada sekitar 370 PKBM, kita optimalkan. Karena RLS ini rendah akibat banyaknya masyarakat di usia lanjut dari 40 tahun ke atas yang putus sekolah saat itu. Makanya kita maksimalkan peran PKBM, supaya meraka bisa kembali sekolah formal dan dapat ijazah," tuturnya.
"Dengan begitu angka partisipasi dan rata-rata lama sekolah bisa naik. Secara otomatis angka IPM juga terdongkrak," kata Herman menambahkan.
Dia menambahkan, PKBM kini tidak lagi sebatas memberikan jaminan legalitas pendidikan, tetapi juga banyak memberikan keterampilan.
"Banyak PKBM yang kreatif, mereka ajarkan softskill untuk para siswanya. Sehingga setelah lulus mereka bisa bekerja atau berwirausaha di bidang ekonomi kreatif. Ini yang dibutuhkan untuk membangun generasi emas," kata dia.
Di sisi lain, Kepala Sekolah PKBM Paku Bumi Muhammad Fajar Adi Muttaqin,mengatakan banyak warga di sekitaran lingkungan PKBMnya yakni di Kecamatan Gekbrong yang tak bersekolah lantaran terkendala ekonomi.
"Selain itu tidak sedikit yang putus sekolah akibat berbagai faktor. Padahal mereka menjadi generasi penerus ke kemudian hari," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, saat ini PKBM memang menjadi garda terdepan untuk merangkul dan memfasilitasi mereka yang putus sekolah, terutama akibat faktor ekonomi untuk dapat mengenyam pendidikan.
"Faktanya saat ini di Cianjur, PKBM jadi salah satu solusi untuk merangkul pemuda-pemudi yang sudah putus sekolah, pemuda-pemudi yang bekerja dan tidak sempat melanjutkan pendidikan. PKBM jadi wadah bagi anak-anak pemuda-pemudi masa depan bangsa untuk memiliki impian mendapatkan ijazah resmi," kata dia.
(dir/dir)