Pengendara Mobil Ngegas gegara Ogah Ditegur Buang Sampah di Jalan

Round-up

Pengendara Mobil Ngegas gegara Ogah Ditegur Buang Sampah di Jalan

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 10 Sep 2024 10:30 WIB
Tangkapan layar video viral pemobil buang sampah sembarangan di jalur Puncak Cianjur.
Tangkapan layar video viral pemobil buang sampah sembarangan di jalur Puncak Cianjur. Foto: Istimewa
Bandung -

Perilaku pengguna mobil yang satu ini memang bikin geleng-geleng kepala. Mereka ngotot hingga cekcok dengan pengendara lain di tepi jalan, gegara merasa tak bersalah buang sampah sembarangan.

Video seorang pengendara marah-marah saat ditegur buang sampah di kawasan Lembai Koi, Puncak Cipanas, Cianjur viral di media sosial. Dalam video tersebut, diceritakan Muhammad Ramdan (18) pengendara motor sekaligus perekam video, tengah menegur orang yang buang sampah sembarangan itu pada Minggu (8/9/2024).

Ramdan menjelaskan peristiwa tersebut bermula saat dirinya tengah melintas di Jalur Puncak Cianjur. Ia kemudian melihat pemobil membuang sampah kantong plastik ke tengah jalan, lalu menegurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, bukannya minta maaf dan mengaku salah, para pengguna mobil tersebut tidak menerima ditegur. Ramdan dan pengendara tersebut akhirnya terlibat cekcok.

Baik sopir dan penumpang mobil berwarna merah itu, tak merasa bersalah dan menganggap tindakannya benar. Katanya, tidak ada plang larangan buang sampah sembarangan termasuk ke tengah jalan.

ADVERTISEMENT

Dalam video berdurasi 1.06 menit yang beredar di media sosial, terlihat seorang pengendara merekam aksi perdebatannya dengan penumpang mobil berwarna merah. Setelah ditegur, sopir dan penumpang mobil merah yang berjumlah enam orang itu tidak terima dan menghentikan Ramdan yang mengendarai sepeda motor.

"Mereka langsung marah ketika ditegur untuk tidak buang sampah sembarangan ke tengah jalan," ujar Ramdan, Senin (9/9/2024).

Menurut dia, pemobil yang melaju dari arah Cianjur menuju puncak itu pun marah-marah kepadanya lantaran ditegur buang sampah.

"Awalnya marah-marah, turun beberapa orang. Begitu saya ambil hp dan merekam mereka, langsung mereka masuk ke mobil. Ada sisa satu orang yang masih berdiri di luar mobil, sambil masih marah-marah ke saya, ngotot kalau mereka tidak merasa bersalah," kata dia.

Ramdan, mengatakan para oknum pengendara tersebut merasa tidak bersalah dengan dalih tidak menemukan plang bertuliskan larangan membuang sampah sembarangan termasuk ke badan jalan.

"Bilangnya jauh-jauh kerja dari Sukabumi, kemudian melintas ke Cianjur tidak menemukan tulisan dilarang buang sampah. Larangan itu katanya hanya berlaku dan ada di jalan tol. Jadi mereka bersikukuh tidak bersalah. Padahal sudah jelas buang sampah sembarangan itu dilarang, karena kan sepanjang jalan juga ada tempat pembuangan sampah," kata dia.

Dia mengungkapkan keenam pengemudi dan penumpang mobil merah itu pun akhirnya memilih pergi usai berdebat cukup panjang dengannya.

"Tiba-tiba mereka pergi. Sampahnya tetap dibiarkan di tengah jalan oleh mereka, tidak diambil lagi. Tapi sambil pergi itu malah mengumpat, mengatai saya dengan kata-kata kasar," kata dia.

Ramdan mengaku sangat menyayangkan perilaku dari oknum pengendara tersebut, karena sudah mencemari lingkungan kawasan puncak.

"Sebelumnya kan sudah pernah ramai soal buang sampah sembarangan. Sekarang kejadian lagi. Kan jelas keindahannya jadi tercemar, dan lingkungan juga tercemar. Kalau setiap pengendara berpikiran tidak akan berpengaruh apapun, yang ada semua buang sampah sembarangan. Dan dampak panjangnya pasti bisa terasa dengan penumpukan tersebut," kata dia.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Prihadi Wahyu Santosa, mengatakan pihaknya sangat menyayangkan aksi dari pengendara yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Dia juga mengapresiasi pengendara yang menegur oknum pembuang sampah tersebut, bahkan akan mencari tahu identitas para pembuang sampah sembarangan itu.

"Tentu kami sangat menyayangkan tindakan buang sampah sembarangan, apalagi dibuang ke tengah jalan. Membahayakan pengendara lain serta mencemari lingkungan," kata dia.

"Kami akan telusuri identitas dari oknum pengendara tersebut," tambahnya.

(aau/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads